TEMPO.CO, Solo - Gelaran Solo Great Sale atau SGS 2022 turut disemarakkan dengan keterlibatan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN dan usaha mikro kecil menengah atau UMKM dalam Pameran BUMN UMKM Great Sale 2022.
Acara itu berlokasi di Benteng Vastenburg Solo, yang dimulai Kamis hingga Minggu, 13-16 Oktober 2022. Selain mengeskpos BUMN dan sejumlah perusahaan swasta, pameran itu akan diikuti sekitar 100 UMKM di antaranya kuliner dan handicraft atau kerajinan.
"Rangkaian Solo Great Sale 2022 ini menjadi momentum agar UMKM bisa menunjukkan eksistensi diri di era digital. Maka melalui ekspo atau pameran BUMN UMKM Great Sale ini kami mohon dukungan semua pihak, mulai pemerintah, hingga sektor swasta, untuk bagaimana kita bisa mengangkat potensi dari UMKM tersebut," ujar Ketua Panitia BUMN UMKM Great Sale 2022, Daryono kepada awak media di Solo, Rabu, 12 Oktober 2022.
Baca: Teten Minta Kampus Kembangkan Inovasi Kewirausahaan, Korsel Jadi Acuan
Masyarakat bisa memanfaatkan event BUMN UMKM itu untuk berbelanja bersama keluarga. Sebab, belanja di situ juga banyak diskon dan promo. Lebih dari itu, bagi yang beruntung bisa mendapat hadiah mobil atau rumah.
Bagi yang berbelanja Rp 50 ribu akan mendapat satu kupon dan kelipatannya. Namun bila transaksi menggunakan QRIS, maka kupon akan dikalikan dua.
"Manfaatkan BUMN UMKM Great Sale ini untuk berbelanja sebanyak-banyaknya agar kesempatan mendapat hadiah rumah atau mobil makin besar," kata pimpinan Sinergi Event itu.
Selain BUMN UMKM Great Sale, Daryono menyebut masih ada beberapa acara lagi untuk mendukung Solo Great Sale atau SGS tahun ini, terutama dalam menyemarakkan dan meningkatkan transaksi di SGS 2022.
Berbagai acara itu di antaranya Otomotif Expo 11-16 Oktober, Batik and Craft 12-16 Oktober, Solo Family Fun Walk 2022 16 Oktober, Travel Umrah Fair 21-23 Oktober, Pameran REI Expo Building 21-30 Oktober, dan Culinary Festival 28-7 Oktober.
Dengan berbagai acara yang digelar, pihak panitia berharap bisa membantu untuk mencapai target Solo Great Sale hingga akhir bulan, yakni Rp 2 triliun.
Baca juga: Akui Rentenir Berkedok Koperasi Menjamur, OJK: Masuk ke Pasar Tradisional, Modal Cepat Cair
