Hal itu juga disamaikan oleh Presiden Direktur Bank KB Bukopin Woo Yeul Lee. Dia menjelaskan pinjaman US$ 300 juta akan digunakan untuk membantu masyarakat Indonesia khususnya di bidang pendidikan, lingkungan, dan teknologi informasi agar bisa kembali pulih.
“Kami akan terus berupaya membentuk win-win solution dengan nasabah kami. Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan pelayanan finansial yang cepat, amam, dan nyaman,” ujar dia.
Menurut Woo Yeul Lee, pekan lalu, saat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan ke-77, dia melihat warga di Jakarta banyak melakukan kegiatan khususnya perlombaan. “Hal itu memperlihatkan bahwa Indonsia sudah memasuk ke kondisi new normal setelah dihantam pandemi Covid-19,” tutur dia.
Sementara Principal-Asia Region IFC Asif Mustaqim mengatakan pinjaman senilai total US$ 300 juta bentuknya obligasi sosial untuk sektor khusus yang memenuhi syarat. Pinjaman ini terwujud atas dasar kepercayaan dari IFC kepada Bank KB Bukopin sebagai bank swasta Indonesia.
“Seluruh jumlahnya dalam bentuk obligasi sosial untuk mendukung penanggulangan pandemi Covid-19 pada sektor swasta di Indonesia. Seluruhnya akan digunakan ke sektor yang memenuhi syarat untuk pinjaman obligasi sosial,” ucap Asif.
Baca: Baru Satu Bank Asing Ikut BI-Fast, Ini Penjelasan Bank Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.