TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate mulai jengkel setiap hari ditanya soal hasil investigasi dan audit dugaan kebocoran data di PT PLN (Persero) dan IndiHome - layanan internet milik PT Telkom Indonesia Tbk (Persero). Ia mengatakan audit atas kebocoran ini bukanlah pekerjaan satu hari.
"Setiap hari kamu tanya, kalau bisa diselesaikan satu hari ya iya, ini enggak," kata Sekretaris Jenderal Partai NasDem ini saat ditemui usai rapat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 25 Agustus 2022.
Johnny G. Plate juga meminta media tidak membuat perkiraan sendiri soal kebocoran data ini dengan mendahului kerja auditor. "Kamu kan suka mendahului auditor, auditor belum kasih hasil, kamu tulis begini, kebocoran data, lah itu baru potensi kebocoran data," kata dia.
Ia mengatakan data yang bocor itu bisa saja benar adanya, tapi sudah tak lagi valid karena data lama. "Karena itu data tidak ada di sistem mereka, yang tidak dihapuskan atau tidak di-destroy atau tidak dihancurkan," ujarnya.
Sehingga, kata Johnny, bisa jadi data yang belum dihapus itulah yang kemungkinan bisa bocor. Kalau ini yang terjadi, maka ia menyebut tak ada hubungannya dengan sistem keamanan yang sedang berjalan di perusahaan-perusahaan itu.
Data pribadi pelanggan IndiHome Telkom dan PLN sebelumnya terindikasi bocor ke jagat maya - persisnya dalam situs web Breach Forums, yang mewadahi komunitas peretas. Diunggah seorang anggota, terdapat 26 juta data riwayat penelusuran konsumen IndiHome yang akhirnya meremes ke forum tersebut pada 20 Agustus lalu.
Informasinya krusial, dari kata kunci, waktu penelusuran Internet, jenis perangkat, hingga nomor induk kependudukan (NIK) pengguna IndiHome. Beberapa hari sebelumnya, ada juga unggahan akun di Breach Forums - bernama 'loliyta' - yang menghebohkan lantaran berisi penawaran data profil 17 juta lebih pelanggan PLN.
Sejak kejadian ini, Johnny terus mendapat pertanyaan soal hasil investigasi atau audit yang dilakukan. Diantaranya pada Rabu, 24 Agustus, di tempat yang sama yaitu Istana Negara.
"Dari PLN dan Telkom sudah menyampaikan bahwa data mereka aman, tapi kamu harus mengaudit benar atau tidak," ujar Johnny. Ia pun berjanji hasil investigasi akan diumumkan jika sudah selesai.