"Untuk masuk ke produk bubur instan atau mi instan itu investasi besar. Kami tidak mau gegabah melihat pangsa pasarnya yang besar," kata Kepala Divisi Marketing GarudaFood, Budiman ditemui usai jumpa pers di Pacific Place, Jakarta, Selasa (24/2).
Oleh sebab itu, menurut Budiman, produk sereal dipilih sebagai pintu gerbang memasuki pasar makanan pokok. "Ini jalur yang tepat untuk masuk, investasinya minim karena masih menggunakan mesin basis biskuit yang sudah kami miliki," paparnya.
Besar pengembangan produksi produk sereal tersebut mencapai Rp 5 miliar. Budiman memperkirakan, produk yang segera diluncurkan tersebut dapat menguasai pangsa pasar sereal sebesar sepuluh persen atau senilai Rp 100 miliar per tahun.
Saat ini pasar produk sereal di Indonesia sebesar RP 900 miliar per tahun atau sekitar 2,5 miliar per hari atau mencapai 2,5 juta sachet perhari. "Ini pasar yang terus bertumbuh," kata Budiman. Ia menargetkan 80 persen penjualan di pasar tradisional dengan harga eceran sebesar Rp 1.000.
Harga tersebut dinilai merupakan strategi harga yang tepat untuk membidik pasar kelas B dan C. "Segmentasi kami memang disitu. Kami tumbuh dari mass market," kata Direktur Pelaksana GarudaFood Hartono Atmadja.
VENNIE MELYANI