Badan Pusat Statistik atau BPS sebelumnya mencatat Inflasi 0,61 persen (mtm) pada Juni 2022. Inflasi itu meningkat dibandingkan bulan sebelumnya di level 0,40 persen. Secara tahunan, inflasi indeks harga konsumen (IHK) Juni 2022 tercatat 4,35 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebelumnya memprediksi inflasi IHK Indonesia akhir tahun ini bisa mencapai 4,5-4,6 persen atau lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 4,2 persen. Penyebab utamanya adalah kenaikan harga pangan dan energi.
“Inflasi IHK naik karena kenaikan harga pangan dan energi yang tidak disubsidi oleh pemerintah,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers virtual Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, Kamis, 21 Juli 2022.
Untuk inflasi inti, BI memperkirakan angkanya tetap terjaga dalam batas sasaran 2-4 persen. Artinya, inflasi inti belum melebihi 4 persen.
Adapun pada Juni 2022, inflasi IHK mencapai 4,35 persen, tetapi inflasi inti sebesar 2,63 persen. Inflasi inti yang berada di rentang 2 persen ini menggambarkan kendati permintaan dalam negeri meningkat, pasokannya masih terpenuhi dengan kapasitas produksi nasional.
HENDARTYO HANGGI | EKA YUDHA SAPUTRA
Baca: Alasan BEI Suspensi Perdagangan Saham RAJA Milik Suami Puan Maharani
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.