TEMPO.CO, Jakarta -Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi menguat pada Jumat, 22 Juli 2022. Perkiraan itu karena melihat IHSG kemarin rebound intraday sehingga hanyan turun tipis pada penutupan, setelah tertekan menjelang pengumuman suku bunga Bank Indonesia.
"Pola transaksi yang ada menyiratkan kelanjutan kenaikan. Supply level di 6.935 lalu 7.000. Demand area 6.800," kata analis Samuel Sekuritas M. Alfatih pada Jumat pagi.
Dia juga memperkirakan pergerakan sejumlah saham. Pada saham BBCA (harga penutupan terakhir di 7.400), harga kemarin rebound dari batas risiko, setelah pengumuman BI.
Kemungkinan akan melanjutkan kenaikan dalam pola sejak Mei 2022 sebagai bullish falling wedge, selama koreksi bertahan di atas 7.300. Potensi kenaikan ke 7.575-7.650, lalu 7.850. Batas risiko 7.300, demand area di bawah 7.100.
BBRI (4.310), harga kemarin menguat setelah pengumuman BI. Pergerakan ini masih dalam pola bullish falling wedge, yang terbentuk mulai April 2022. Secara teoritis target kenaikan ke 4.625-4.500. Namun ada area supply yang mungkin menghambat kenaikan di 4.360-4.430. Batas risiko 4.240, demand area 4.200-4.120.
ICBP (9.500), harga masih mencoba menguji 9.500, sebagai supply level dalam konsolidasi sejak Juni 2022. Jika berhasil maka target dari pola konsolidasi ada di 9.850. Sedang jika pola konsolidasi menjadi continuation dari pola upchannel sejak Mei 2022, maka target ada di 10225. Batas risiko di 9.450, demand area 9.350-9.125.
INKP (7.800), harga kemarin melampaui tertinggi sejak awal Juli 2022 dengan volume moderate. Kemungkinan masih dapat melanjutkan kenaikan ke arah 7.900-8.000. Lalu 8.100-8.200. Batas risiko 7.700, demand area berikutnya 7650-7550.
TLKM (4.260), harga kemarin kembali menguat, sehingga pola sejak Mei 2022 memberi target kenaikan teoritis ke 4.390-4.480. Batas risiko 4.210, demand area 4.160-4.110.
Baca Juga: IHSG Melemah Setelah Pengumuman Suku Bunga, Saham Goto Jadi Pemberat Terbesar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.