Hari ini bursa Indonesia kembali kedatangan pendatang baru, Dewi Shri Farmindo (DEWI) yang bergerak di bidang peternakan dan pemotongan ayam broiler. Emiten yang menjadi emiten ke-26 yang masuk BEI 2022 ini melepas 700 juta lembar saham ke public (35 persen modal ditempatkan dan disetor) dengan harga Rp 100 per saham.
Dalam debutnya, saham DEWI langsung melejit ke titik ARAnya dan menjadi top gainer di sesi pertama hari dengan kenaikan 35 persen ke Rp 135 per saham.
Lima besar top gainer sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase kenaikan) antara lain:
- DEWI (naik 35 persen ke Rp 135 per saham)
- ESTA (naik 21,4 persen ke Rp 595 per saham)
- MMLP (naik 16,7 persen ke Rp 460 per saham)
- CAKK (naik 15,7 persen ke Rp 162 per saham)
- POLU (naik 10,4 persen ke Rp 550 per saham)
Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase penurunan) antara lain:
- AIMS (turun 6,9 persen ke Rp 270 per saham)
- BPFI (turun 6,8 persen ke Rp 685 per saham)
- KJEN (turun 6,7 persen ke Rp 181 per saham)
- LCKM (turun 6,6 persen ke Rp 280 per saham)
- SGER (turun 6,6 persen ke Rp 1.055 per saham)
Sepanjang pekan lalu mayoritas perdagangan di Bursa Efek Indonesia ditutup penurunan. Peningkatan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sebesar 0,06 persen menjadi 17.618 miliar saham dari 17.607 miliar saham pada penutupan yang lalu.
Namun begitu, tetapi terjadi penurunan 4,1 persen pada rata-rata nilai transaksi harian dari Rp 10.837 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp 10.393 triliun pada pekan lalu. Rerata frekuensi harian Bursa juga turun 3,31 persen menjadi 1.004.832 transaksi dari 1.039.217 transaksi pada penutupan pekan ini.
Adapun kapitalisasi pasar selama sepekan juga terkoreksi 0,88 persen menjadi Rp 8.772,665 triliun dari Rp 8.850,228 triliun pada pekan sebelumnya. Sedangkan IHSG pada Jumat pekan lalu ditutup pada zona merah sebesar 1,31 persen atau pada posisi 6.651,905
EKA YUDHA SAPUTRA | BISNIS
Baca: Bos IMF Ingatkan RI soal Kebijakan Subsidi: Jangan ke Orang Kaya, tapi Fokus ke ...
Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.