Pasalnya, komponen biaya avtur yang memakan porsi terbesar dalam keseluruhan biaya operasional maskapai penerbangan. "Kita tentu melakukan strategi atau manuver bertahan hidup. Karena, memang komposisi bahan bakar ini sangat (besar) pada biaya operasional pesawat," tuturnya.
Pada tahun 2020, Lion Air memiliki pangsa pasar terbesar maskapai berjadwal rute domestik sepanjang 2020 yakni 35,3 persen. Di awal pandemi Covid-19, maskapai tersebut tercatat melayani 12,52 juta penumpang.
Sebelumnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan tengah mengevaluasi penyesuaian Tarif Batas Atas (TBA) tiket pesawat untuk mendukung pemulihan industri penerbangan. Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub Dadun Kohar mengatakan pihaknya berdiskusi terhadap upaya mendukung pemulihan industri penerbangan, apalagi belakangan harga avtur melonjak.
“Pemerintah akan mendukung untuk recovery antara lain dengan mengevaluasi penyesuaian ketentuan tarif angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri," kata Dadun akhir Juni lalu.
Pembahasan tarif penerbangan tersebut masih dalam dievaluasi yang dilanjutkan koordinasi dengan pemangku kepentingan untuk menetapkan relaksasi dan stimulus. Selain soal relaksasi tarif, ada juga bantuan pembiayaan operasional Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U), biaya kenavigasian yang berpotensi untuk didiskusikan dalam pemulihan penerbangan.
Pemerintah telah melakukan dukungan regulasi dengan berkaca dari Pasal 127 UU No. 1/2009 tentang penerbangan mengenai TBA dan TBB ditetapkan dengan mempertimbangkan perlindungan konsumen dan mencegah persaingan tidak sehat. Kemudian ditindaklanjuti dengan teknis PM 20/2009 dan KM 106/2019 mengenai tata cara pengaturan tarif dan penetapan TBA.
BISNIS
Baca: Batas Waktu Daftar PSE ke KominfoTinggal 2 Hari Lagi, Kenapa Twitter dkk Bergeming?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.