Ia berujar kecepatan penurunan kemiskinan di pedesaan lebih cepat dibandingkan di perkotaan. "Tingkat kemiskinan di pedesaan sudah kembali ke level sebelum pandemi, sedangkan di perkotaan masih lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi," tutur Margo.
Sementara itu, BPS mencatat jumlah penduduk miskin terbanyak berada di pulau Jawa. Total penduduk miskin yang tercatat sebanyak 13,85 juta orang atau sebanyak 52,96 persen. Jumlah ini turun sebanyak 9,61 persen.
Kemudian jumlah penduduk miskin kedua terbanyak berada di pulau Sumatera. Jumlahnya mencapai 5,74 juta orang atau sebanyak 21,93 persen. Angka ini juga turun sebanyak 9,49 persen. Lalu jumlah penduduk miskin ketika terbanyak berasal dari pulau Bali dan Nusa Tenggara yaitu 2,07 juta jiwa atau sebesar 7,91 persen.
Di Sulawesi, jumlah penduduk miskin mencapai 2,01 jiwa atau sebanyak 7,69 persen. Jumlah tersebut naik 10,02 persen. Sementara itu di Maluku dan Papua, jumlah penduduk miskin mencapai 1,51 juta orang atau 5,78 persen. Jumlah penduduk miskin di Maluku dan Papua turun sebanyak 19,89 persen.
Jumlah penduduk miskin terkecil adalah di Kalimantan yaitu 0,92 juta. Persentase penduduk miskin di Kalimantan adalah 3,73 persen atau turun sebanyak 5,82 persen. "Seluruh pulau mengalami penurunan persentase kemiskinan," kata Margo.
Margo mengklaim pemulihan ekonomi yang terjadi pada kuartal satu 2022 juga berpengaruh terhadap penurunan jumlah penduduk miskin. "Sejalan lah, ekonomi membaik, kemiskinan berkurang," kata Margo.
Baca Juga: BPS: Penduduk Miskin Jakarta Bertambah 3.750 Orang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.