TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengecek pengembangan benih padi saat di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi) di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa siang, 12 Juli 2022. Jokowi kembali menyinggung soal swasembada, target yang dulu pernah diungkap kepala negara di tempat yang sama.
"Saya yakin, karena kita sudah tiga tahun ini tidak impor beras, saya yakin swasembada beras kita akan segera kita capai," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, Selasa, 12 Juli 2022.
Delapan tahun yang lalu, Jokowi pernah ke lokasi ini selang dua bulan setelah dilantik jadi presiden. Kala itu, ia berjanji akan memenuhi semua yang dibutuhkan untuk program swasembada pangan.
"Minta 69 ribu traktor, ya sudah, beli. Anggaran kami beri untuk pupuk, benih. Saya beri semuanya," kata Jokowi setelah menyerahkan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2014 di BBPadi Subang ini pada Jumat, 26 Desember 2014.
Menurut Jokowi, Indonesia harus sudah bisa mandiri atau swasembada pangan dalam tiga tahun. "Tidak boleh ditawar," ujarnya
Lalu hari ini, Jokowi kembali datang untuk meninjau benih-benih varietas unggul yang disiapkan di lokasi ini. Menurut eks Gubernur DKI Jakarta ini, dunia sedang mengalami kekurangan pangan di mana-mana. Oleh sebab itu, Jokowi meminta semua pihak agar waspada dan memastikan agar ketersediaan pangan Indonesia berada pada kondisi yang aman.
Di BBPadi, Jokowi melihat gudang plasma nutfah yang menyimpan berbagai koleksi dan konservasi plasma nutfah tanaman padi. Jokowi juga melihat bahwa BBPadi telah menyiapkan varietas-varietas unggul serta menemukan varietas-varietas.
"Kita lihat tadi yang banyak ditanam oleh masyarakat memang Inpari 32 dan Inpari 42 dan juga varietas-varietas yang lainnya," kata dia.
Lebih lanjut, Jokowi menekankan bahwa benih memiliki peranan yang sangat penting dalam menaikkan produksi beras nasional di setiap hektarnya. Jika betul-betul didampingi oleh para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Presiden yakin lahan pertanian yang dikelola akan menghasilkan panen yang baik.
Jika didampingi dengan baik oleh PPL, Jokowi menyebut satu hektare lahan yang ditanami varietas Inpari 32 dab Inpari 42 ini bisa menghasilkan kurang lebih sampai 12 ton. "Tetapi katakanlah rata-rata 7-8 ton saja itu sudah sebuah lompatan yang sangat baik bagi stok ketersediaan pangan, utamanya beras kita," kata dia.
Di saat yang sama, Jokowi juga menekankan agar jajarannya tidak hanya berfokus pada satu jenis pangan seperti beras saja. Jokowi ingin tanaman pangan lain seperti sagu, sorgum, porang, jagung, hingga ketela pohon terus dikembangkan dan ditingkatkan produksinya.
Baca Juga: Jokowi Segera Sodorkan Pengganti Wakil Ketua KPK Lili Pintauli ke DPR