Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jika Mata Uang Digital Terbit, Apa Peran Bank Komersial?

image-gnews
Mata uang digital Bitcoin. REUTERS/Jim Urquhart
Mata uang digital Bitcoin. REUTERS/Jim Urquhart
Iklan

TEMPO.CO, Nusa Dua- Mulai maraknya bank sentral dunia yang mengkaji rencana penerbitan mata uang digital (central bank digital currency atau CBDC), menimbulkan pertanyaan bagaimana peran bank komersial dalam teknologi baru tersebut. Hal ini menjadi salah satu bahasan dalam diskusi mata uang digital pada acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2022, Selasa, 12 Juli 2022, di Nusa Dua, Bali.

Division Chief in the Monetary and Capital Market Department at the International Monetary Fund (IMF) Tomasso Mancini-Griffoli menjelaskan, pada dasarnya peran bank komersial tidak berbeda dengan saat ini. "Misalnya dalam hal distribusi uang fisik ke sistem ATM dan sebagainya, bank juga nantinya berperang mendistribusikan uang digital," kata Tomasso dalam diskusi. 

Namun memang, ia menambahkan, ada pertanyaan lain soal faktor kerahasiaan data nasabah pada uang digital. Perlindungan data dan kerahasiaan itu, menurut Tomasso, merupakan bagian dari peran bank sentral sebagai penerbit CBDC. "Kewajiban terkait hal itu tetap pada bank sentral, kendati bank komersial ikut terlibat dalam proses distribusinya."

Bank Indonesia menjadi salah satu bank sentral yang tengah mengkaji kemungkinan penerbitan mata uang digital (Digital Rupiah). Saat membuka sesi diskusi, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono konsep CBDC penting untuk didorong masuk ke sistem moneter dan finansial global. 

Namun, rencana penerbitan mata uang digital ini harus berlandaskan pada sejumlah tujuan. Pertama ialah, untuk menyediakan alat pembayaran digital yang bebas risiko menggunakan central bank money. Kedua, memitigasi risiko non-sovereign digital currency. Ketiga, memperluas efisiensi sistem pembayaran, termasuk cross-border. Keempat, memperluas dan mempercepat inklusi keuangan. Kelima, menyediakan instrumen kebijakan moneter baru. Dan keenam, memfasilitasi distribusi fiscal subsidy.

Selain itu, kata Doni, ada tiga hal penting yang dibutuhkan dalam penerbitan mata uang digital. Pertama ialah, desain CBDC tidak mengganggu stabilitas moneter dan sistem keuangan yang ada. Kedua, desain CBDC perlu terintegrasi, terinterkonesi, dan interoperable dengan infrastruktur pasar keuangan dan sistem pembayaran. 

Adapun, poin penting ketiga ialah, pentingnya teknologi yang digunakan pada tahap eksperimen untuk memahami bagaimana CBDC dapat diimplementasikan, baik dalam sistem distributed ledger technology (DLT) blockchain, maupun non-DLT.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keberadaan CBDC, menurut Tomasso, akan membuka peluang bagi bank komersial untuk membuat inovasi sistem pembayaran sebagai salah satu produk untuk menarik minat nasabah. "CBDC ini bukan sekadar instrumen mata uang digital, lebih luas, mata uang digital adalah sebuah jaringan dan platform, di mana sektor swasta bisa turut terlibat mengembangkan solusi-solusi perbankan dan pembayaran," ujarnya. 

Adapun, Senior Lecturer Faculty of Law & Justice, University of New South Wales, Anton Didenko mengatakan, penerbitan CBDC juga perlu menumbuhkan rasa percaya pada masyarakat sebagai sebuah instrumen untuk transaksi dan menyimpan nilai uang yang aman dan terjamin. Namun, menurut dia, sebelum adanya mata uang digital pun sudah banyak sistem pembayaran yang ketika baru muncul tidak dipercaya oleh masyarakat.

"Tapi kemudian keberadaan platform pembayaran itu diakui oleh otoritas dan bank sentral, kemudian masuk ke dalam sistem pembayaran nasional dengan tingkat keamanan yang terjamin sehingga akhirnya mereka dipercaya masyarakat." Anton menyatakan, dalam penerbitan CBDC ini, bank sentral juga harus mampu menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

PRAGA UTAMA (NUSA DUA)

Baca Juga: Soal Rencana Penerbitan Mata Uang Digital, Apa Kata Bankir?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Emas Diproyeksi Naik Pekan Depan, Terjadi Lompatan Jika Konflik Timur Tengah Semakin Memanas

1 hari lalu

Petugas menunjukkan harga emas batangan di Butik Emas Logam Mulia (BELM) Antam Setiabudi, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2024. ANTARA/Aditya Pradana PutraIklan
Harga Emas Diproyeksi Naik Pekan Depan, Terjadi Lompatan Jika Konflik Timur Tengah Semakin Memanas

Lukman Leongarga memproyeksi kondisi geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina masih jadi stimulus positif bagi perkembangan harga emas.


Nilai Rupiah Ditutup Melemah Hari Ini, Diprediksi akan Terus Menurun Besok

3 hari lalu

Penumpang pesawat terbang tengah menukarkan uang di penukaran mata uang asing. TEMPO/Tony Hartawa
Nilai Rupiah Ditutup Melemah Hari Ini, Diprediksi akan Terus Menurun Besok

Nilai mata uang rupiah ditutup melemah melemah 62 poin ke level Rp 15.268 terhadap dolar Amerika Serikat pada Rabu, 2 Oktober 2024.


Rupiah Ditutup Menguat Akhir Pekan, Bagaimana Prediksi Kondisi Awal Pekan Nanti

6 hari lalu

Penumpang pesawat terbang tengah menukarkan uang dolar di Penukaran Mata Uang Asing Bank BTN di Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta, Tangerang, Banten. TEMPO/Tony Hartawa
Rupiah Ditutup Menguat Akhir Pekan, Bagaimana Prediksi Kondisi Awal Pekan Nanti

Mata uang rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif untuk perdagangan Senin, 30 September 2024, setelah ditutup menguat pada akhir pekan.


Bongkar Kasus Uang Palsu di Majalengka, Polisi Tangkap 4 Tersangka dan Barang Bukti Senilai Rp 2,5 Miliar

10 hari lalu

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Bongkar Kasus Uang Palsu di Majalengka, Polisi Tangkap 4 Tersangka dan Barang Bukti Senilai Rp 2,5 Miliar

Keempat tersangka pembuatan dan peredaran uang palsu itu diancam hukuman penjara maksimal 15 tahun dan denda hingga Rp 50 miliar.


Utang Luar Negeri Indonesia Naik pada Juli 2024, Tembus USD 414,3 Miliar

16 hari lalu

Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Bank Indonesia (BI) menyebutkan utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat dari 396,8 miliar dolar AS pada kuartal IV 2022 menjadi 404,9 miliar dolar AS pada Januari 2023. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Utang Luar Negeri Indonesia Naik pada Juli 2024, Tembus USD 414,3 Miliar

Bank Indonesia mencatat utang luar negeri Indonesia pemerintah pada Juli 2024 sebesar US$194,3 miliar, atau tumbuh sebesar 0,6 persen year-on-year.


Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

29 hari lalu

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

Ketu KPU Bangladesh mundur setelah menyangkal campur tangan politik dalam pemilu Januari yang memilih kembali pemimpin otokratis Sheikh Hasina.


Rupiah Melemah Tipis Sore Ini, Besok Diprediksi Menguat

32 hari lalu

Pegawai menghitung mata uang asing di Dolarindo Jakarta, Senin, 10 Juni 2024. Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kuatnya data ketenagakerjaan AS serta derasnya dana asing yang keluar dari Surat Berharga Negara (SBN). Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,53 persen di angka Rp16.275 per dolar AS pada Senin (10/6). Depresiasi rupiah ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan pada Jumat (7/6) yang menguat sebesar 0,4 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Melemah Tipis Sore Ini, Besok Diprediksi Menguat

Rupiah sore ini ditutup melemah tipis, besok bakal bergerak fluktiatif cenderung menguat


BI Gelar Pertemuan dengan Bank-Bank Sentral Kawasan Asia Timur, Bahas Digitalisasi Sektor Keuangan

33 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
BI Gelar Pertemuan dengan Bank-Bank Sentral Kawasan Asia Timur, Bahas Digitalisasi Sektor Keuangan

Bank Indonesia mengikuti forum diskusi dengan bank-bank sentral kawasan Asia Timur dan Pasifik, membahas digitalisasi hingga transisi keuangan hijau


Harga Minyak Dunia Naik Tipis Seiring Gangguan Pasokan di Libya

37 hari lalu

Ilustrasi Kilang Minyak. shutterstock.com
Harga Minyak Dunia Naik Tipis Seiring Gangguan Pasokan di Libya

Harga minyak dunia naik tipis dalam perdagangan Kamis, 29 Agustus 2024.


Tukar Koin Jadi Saldo GoPay via Koinan

45 hari lalu

Seorang anak didampingi ibunya menukarkan koin menjadi saldo digital pada mesin penukaran tersedia di TK Darma Bakti, Depok, Jum`at, 9 Agustus 2024. Melalui inisiatif
Tukar Koin Jadi Saldo GoPay via Koinan

Mesin ini memungkinkan masyarakat menukarkan koin Rupiah menjadi saldo GoPay dengan cara yang mudah. Kolaborasi asyik antara Koinan dan GoPay ini dirasa mampu mengatasi lambatnya peredaran koin Rupiah di masyarakat. Menurut data Bank Indonesia, terdapat lebih dari Rp11 triliun uang koin Rupiah yang beredar di masyarakat dalam sepuluh tahun terakhir, namun hanya 2% yang kembali ke Bank Indonesia setiap tahunnya.