Pemungutan suara ini dihadiri 365 kreditur, di mana kreditur yang memilih secara langsung sebanyak 326 orang dan secara online 39 kreditur, dengan total jumlah hak suara sebanyak 12.479.432 suara
Tercatat ada 501 entitas kreditur domestik dan mancanegara yang berpartisipasi dalam proses voting PKPU ini. Garuda Indonesia membutuhkan suara 50+1 dari headcount dan 67 persen klaim dari kreditur non-preferen yang memiliki hak voting.
Dikutip dari situs resmi PKPU Garuda Indonesia, emiten berkode saham GIAA itu memiliki tagihan yang diakui perusahaan senilai Rp 143,17 triliun. Jumlah tersebut tersebar untuk kreditur lessor, non-lessor, maupun kreditur preferen.
Daftar piutang tetap kepada 123 lessor sesuai jumlah yang diakui perusahaan adalah Rp 104,37 triliun. Kemudian daftar piutang non-preferen kepada 23 kreditur Garuda Indonesia berjumlah Rp 3,9 triliun.
Baca: Sri Mulyani: Dunia dalam Titik Krisis, Tak Lagi Sama Seperti 40 Tahun Terakhir
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.