Evaluasi itu, kata dia, juga termasuk melibatkan penasihat finansial dan legal independent.
"Tentunya kita melalui persetujuan dari direksi, dewan komisaris, dan pemegang saham Telkomsel (Telkom dan SingTel) untuk investasi berupa obligasi konversi sebesar US$ 150 juta dan opsi investasi lanjutan sebesar US$ 300 juta," ujar Hendra.
Di akhir 2020, kata dia, perseroan menandatangani perjanjian dan transfer dana sebesar US$ 150 juta. Investasi ini melalui pembelian obligasi konversi (convertible bond). Selanjutnya pada Maret 2021, perseroan kita mendapatkan informasi rencana merger Gojek dan Tokopedia yang mengakselerasi proses eksekusi opsi tersebut.
Kemudian akhir Mei perseroan mendapatkan persetujuan direksi, komisaris dan pemegang saham Telkom dan SingTel. Kemudian terjadi proses merger Gojek dan Tokopedia.
"Kami juga melakukan tandatangan perjanjian pengambilan bagian saham atas konversi dan eksekusi opsi. Selanjutnya kami lakukan transfer dana US$ 300 juta," kata Hendra.
HENDARTYO HANGGI
Baca: Bos Telkomsel: Proses Investasi di Gojek Rp 6,4 Triliun Sesuai Aturan Perusahaan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini