Adapun materi yang diajarkan meliputi teknologi dan rekayasa, teknologi dan informasi, kesehatan, agrobisnis, perikanan, agroteknologi, bisnis dan manajemen serta tata rias, dan tata boga.
Erick berharap nantinya kemandirian pesantren dan keterampilan santri dapat terbangun. "Agar memiliki jiwa kewirausahaan, dapat melihat peluang usaha, memanfaatkan jaringan untuk berkolaborasi, dan menerapkan teknologi berbasis digital."
Lebih jauh Erick berharap program itu menjadi salah satu jalan agar industri halal di dalam negeri kian berkibar mengingat Indonesia merupakan muslim di dunia.
Selain pelatihan, tiga perusahaan negara yaitu Semen Indonesia, PLN, dan Pelindo, yang mewakili 31 BUMN melakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MOA) dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
Nota perjanjian itu meliputi pendampingan implementasi pendidikan bisnis terapan dari BUMN dan Universitas Airlangga bagi pondok pesantren di Jawa Timur selama satu tahun.
Adapun 21 BUMN lainnya memberikan bantuan TJSL bagi masyarakat di Pulau Madura, khususnya di Kabupaten Sampang. Bantuan yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat itu diberikan dalam bentuk sarana air bersih, renovasi dermaga rakyat, rehabilitasi mangrove, dan pengembangan 15 UMKM serta BUMDesa.
ANTARA
Baca: Wall Street Anjlok Usai Pengumuman Inflasi AS Capai Rekor Tertinggi Sejak 1981
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.