TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan Indonesia sudah berada dalam jalur menuju negara perekonomian terbesar kelima di dunia. Untuk itu, Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan Indonesia adalah prioritas di pemerintahannya.
"Itu kenapa kami bekerja sama dengan Indonesia untuk mewujudkan potensi dari Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA)," kata Albanese dalam keterangan pers usia pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Juni 2022.
Menurut Albanese, para menterinya di bidang ekonomi akan melakukan upaya revitalisasi ini secara reguler usai pertemuan bilateral ini. Sehingga, pemerintah Australia bisa mengamankan kepentingan bisnis dari kedua negara.
Albanese adalah pemimpin Partai Buruh Australia yang baru dilantik menjadi Perdana Menteri ke-31 pada 23 Mei 2022. Ini juga menjadi pertemuan perdana Albanese sebagai pemimpin Australia dengan Jokowi.
Tak hanya itu, Albanese mengatakan pemerintahannya akan menggandeng investor besar di negaranya untuk mencari peluang investasi di Indonesia. Menurut dia, pejabat senior Australia akan berada di Indonesia untuk mendapatkan peluang investasi tersebut.
Sementara, Jokowi pun juga berharap investasi Australia di Indonesia bisa terus berlanjut. Ia menyinggung soal beberapa investasi yang sudah dan akan masuk ke Indonesia.
Pertama yaitu investasi Aspen Medical. Menurut Jokowi, perusahaan farmasi Australia ini sudah membangun 23 rumah sakit dan 650 klinik di Jawa Barat senilai US$ 1 miliar selama 20 tahun.
Kedua, investasi Fortescue Metal Group, prosuden baja Australia, di bidang hydropower dan geotermal senilai US$ 10 miliar. Lalu terakhir, komitmen investasi SunCable di bidang energi senilai US$ 1,5 miliar.
Baca: Bitcoin Mulai Bangkit ke Rp 448 Jutaan, Bagaimana Proyeksinya ke Depan?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
