Senasib dengan Leni, Khairul Musyafak mengaku kesulitan berjualan minyak goreng curah. Ia takut bakal ada tekanan dari pemerintah pusat untuk menjual minyak goreng sesuai HET meski modal yang ia keluarkan masih di atas harga tersebut.
"Saya dapat dari agen Rp 15.600, masa saya harus jual Rp 14 ribu sama Rp 15 rupiah. Ya tekor, lebih baik saya tidak jual," kata Khairul.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya mengimbau masyarakat untuk tidak panik perihal minyak goreng meski subsidi dicabut. Sebagai gantinya, pemerintah menetapkan jumlah pasokan domestik (DMO) sebesar 300 ribu ton minyak goreng per bulan. Jumlah tersebut lebih besar 50 persen dari kebutuhan domestik.
Dengan DMO dan DPO, Luhut meyakini stok minyak goreng di dalam negeri akan tercukupi sehingga akan menekan harga jual. “Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tidak perlu galau, atau khawatir pasokan domestik akan berkurang atau harga akan kembali meningkat. Ini kami pastikan tidak akan terjadi," ucap Luhut.
Baca juga: Luhut: Jangan Sampai Ada Monopoli Minyak Goreng yang Menahan dan Memainkan Harga
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.