TEMPO Interaktif, Makassar: Provinsi Sulawesi Selatan melakukan ekspor perdana jagung sebanyak 6.300 ton ke Philipina. Ekspor yang difasilitasi PT Charoen Pokphand Indonesia yang bekerjasama dengan PT Agrico International, berangkat dari Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Kamis (12/2). Pemerintah daerah menargetkan tahun ini surplus jagung sebesar 1,5 juta ton dan mencapai 3 juta ton pada 2010.
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang melepas ekspor tersebut bertekad
menjadikan daerah yang dipimpinnya sebagai salah satu pengekspor jagung terbesar di Indonesia. Selain Philipina, sejumlah negara lain telah menyatakan keinginannya untuk mengimpor jagung dari Sulawesi Selatan, di antaranya Korea Selatan, Malaysia , Brunei dan Singapura.
“Kita sudah melakukan pembicaraan dengan negara-negara itu, dan mereka menyatakan siap mengimpor jagung dari kita, bahkan ada yang sudah mengajukan permintaan,” kata Syahrul.
Hanya saja selama ini yang masih menjadi kendala, adalah proses ekspor yang belum bisa dilakukan secara langsung dari Makassar, tapi harus melalui Surabaya. Akibatnya, biaya jadi lebih mahal dan waktu yang dibutuhkan untuk pengiriman ke negara tujuan lebih lama. Untuk mempermudah proses ekspor semua komoditi, ia berencana untuk memiliki pesawat berbadan lebar yang bisa digunakan sebagai air cargo.
Irmawati