Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebelum Investasi, Simak Perbedaan Saham, Reksa Dana, dan Obligasi

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSebelum melakukan investasi, seseorang harus menentukan produk investasi yang akan dipakai. Terkadang calon investor kebingungan dalam memilih karena produk investasi yang kian beragam. Contoh produk investasi terpopuler saat ini adalah saham, reksa dana, dan obligasi. 

Ketiga jenis produk investasi tersebut memiliki perbedaan mendasar yang wajib diketahui investor pemula. Misalnya, berkenaan dengan beda potensi keuntungan, profil risiko, hingga biaya. Dilansir Tempo dari berbagai sumber, berikut perbedaan antara saham, reksa dana, dan obligasi: 

Saham 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan saham diartikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak pada suatu perusahaan. Dengan menyertakan modal itu, maka pihak terkait memiliki klaim (hak) atas pendapatan dan aset perusahaan. Tingkat keuntungan saham bersifat fluktuatif, yakni tidak bisa diperkirakan dan bisa berubah sewaktu-waktu tergantung keuntungan perusahaan. 

Pembentukan harga saham di pasar sekunder (bursa) terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Seseorang yang memilih saham sebagai produk investasinya, maka akan mendapatkan keuntungan berupa dividen dan capital gain. Sementara risikonya, yaitu dimungkinkan terjadi capital loss atau ketika investor menjual saham dengan harga yang lebih rendah. 

Reksa dana 

Reksa dana dipahami sebagai kumpulan dana (modal) dari sejumlah investor yang dikelola Manajer Investasi (MI) untuk diinvestasikan ke berbagai macam efek di pasar modal dalam bentuk unit penyertaan. Data OJK menunjukkan, reksa dana sudah ada di Indonesia sejak 1995. Dalam perkembangannya, reksa dana kini telah menjadi salah satu produk investasi yang menarik bagi banyak kalangan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah pihak mengklaim bahwa investasi reksa dana sangat cocok bagi investor yang memiliki keterbatasan dana, waktu, hingga informasi terkait aktivitas investasi. Mengingat reksa dana memiliki risiko rendah, maka potensi keuntungan yang didapatkan tidak akan lebih besar jika dibandingkan dengan saham. Selain itu, investor dikenakan biaya tertentu karena reksa dana dikelola oleh MI. 

Obligasi 

Secara umum, obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah disertai bunga serta informasi jatuh tempo pembayarannya. Surat utang, melansir situs CIMB Niaga, merupakan sebuah bukti perjanjian peminjaman dana, sekaligus besaran bunga yang harus dibayarkan oleh pihak penerima obligasi. Dalam hal ini, investor hanya berstatus sebagai pemberi utang. 

Di sisi lain, pemilik obligasi memiliki keuntungannya sendiri karena jangka waktu yang sudah ditentukan. Investor dapat berpindah ke investasi lainnya apabila jangka waktu perjanjian telah habis. Berbeda dengan saham, tingkat keuntungan obligasi biasanya didapatkan setiap bulan dengan jumlah yang stabil sampai masa berlaku surat perjanjian berakhir. 

HARIS SETYAWAN 

Baca juga: Ingin Berinvestasi di Saham atau Sukuk? Simak Tipsnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

12 jam lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.


Semakin Berkembang, Bahana TCW Beri Tips Investasi Reksa Dana Syariah

17 jam lalu

Ada banyak produk reksadana syariah di Indonesia yang menguntungkan. Berikut ini daftar serta keuntungan jika berinvestasi reksadana syariah. Foto: canva
Semakin Berkembang, Bahana TCW Beri Tips Investasi Reksa Dana Syariah

Reksa dana syariah menjadi salah satu instrumen tepat bagi masyarakat Indonesia yang ingin imbal hasil, tapi tetap menyesuaikan prinsip syariat Islam.


Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

20 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi (tengah) bersama Wadirreskrimsus AKBP Hendri Umar (kiri) dan Kanit 2 Subdit Siber AKP Charles Bagaisar (kanan) saat konferensi pers di Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 26 April 2024. Penyidik Polda Metro Jaya menangkap tersangka berinisial EP (40), BYP (37), DA (24), dan TA (41) terkait perjudian online. Keempat orang tersebut merupakan admin dari channel YouTube Bos Zaki @dzakki594. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.


Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, memberikan keterangan kepada awak media, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 24 April 2024. KPK mengirimkan kembali surat pemanggilan kepada Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), yang telah ditetapkan sebagai tersangka, untuk kooperatif hadir memenuhi panggilan penyidik menjalani pemeriksaan pada hari Jumat, 3 Mei 2024 mendatang, dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi berupa pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri di Lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah Kabupaten Sidoarjo. TEMPO/Imam Sukamto
Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.


YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

1 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.


Ini 7 Manfaat Utama Investasi

1 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.


Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

2 hari lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.


Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

2 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.