Pertama, Digital Procurement menjadikan proses pengadaan terdigitalisasi secara end to end sehingga proses menjadi lebih transparan, simpel, dan efisien. Berjalannya pengadaan digital ini disebut telah berhasil menghemat biaya operasional hingga Rp 1,6 triliun.
Kedua, Digitalisasi Pembangkit (Digital Power Plant) untuk proses yang lean dan cost yang efisien. Setidaknya, Digitalisasi Pembangkit telah memberikan penghematan mencapai Rp 100,2 miliar.
Ketiga, bergulirnya Digitally Enable Distribution Excellences yang memungkinkan proses pemeliharaan dilakukan dengan efisien dan pengambilan keputusan dengan lebih cepat. Program ini telah memberikan penghematan hingga Rp 235,6 miliar.
Keempat, program Dispatch Optimization yang menjadikan pengaturan sistem kelistrikan andal, berkualitas dan ekonomis. Digitalisasi sistem kelistrikan ini telah memberikan penghematan mencapai Rp 8,91 triliun.
Sementara itu, lanjut Darmawan, program digitalisasi untuk kemudahan layanan pelanggan diwujudkan juga lewat hadirnya aplikasi PLN Mobile generasi terbaru.
“SuperApps ini diharapkan menjadi landasan interaksi dengan pelanggan untuk meningkatkan customer experience," ujarnya.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: PLN Investasikan Rp 227,75 Miliar demi G20 Tanpa Listrik Padam
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.