“Kami telah menambah petugas dan menyiapkan papan petunjuk arah untuk mengarahkan, mengatur antrean, serta membantu menjelaskan kepada pengguna KRL yang masih kebingungan,” ujarnya.
KAI mengimbau kepada seluruh pengguna KRL untuk dapat beradaptasi dengan pola operasi baru ini, misalnya dengan berangkat lebih awal. Pengguna KRL juga dapat menggunakan rute KRL alternatif untuk menuju stasiun tujuan, misalnya menuju Kampung Bandan terlebih dahulu lalu ke Jakarta Kota.
Selain itu, pengguna KRL juga dapat memanfaatkan layanan transportasi terintegrasi pada beberapa stasiun yang sudah terkoneksi dengan Bus Transjakarta seperti Stasiun Tebet, Klender, Duren Kalibata, dan lainnya.
Di samping itu, pengguna KRL tetap selalu mengikuti arahan petugas dan menjaga protokol kesehatan serta diimbau untuk mengawasi barang bawaan masing-masing.
“Kami telah melakukan persiapan semaksimal mungkin dalam rangka pengaturan pengguna KRL di stasiun dan kereta. Evaluasi juga dilakukan secara rutin serta menerapkan langkah-langkah antisipatif agar pelayanan KRL dapat berjalan semakin lancar dan tertib,” tutup Didiek.
Salah satu penumpang KRL saat ditemui Tempo di Stasiun Tanah Abang , Anastasya mengaku kewalahan dengan adanya perubahan rute. Ia bertujuan dari Stasiun Depok menuju Stasiun Tanah Abang.
"Rute sekarang jadi butuh tenaga ekstra, karena kalau dari arah Bogor mau ke Tanah Abang harus turun 2 lantai dulu ke peron 6 dan itu juga kejar-kejaran sama jam keretanya," ujar Nasya pada Senin, 30 Mei 2022.
Sebelumnya PT KCI menyediakan rute Bogor - Tanah Abang dan sebaliknya. Namun sekarang ditiadakan sehingga pengguna KRL dari arah Bogor perlu melakukan transit terlebih dahulu di Stasiun Manggarai.
ANTARA | NIKEN NURCAHYANI
Baca Juga: Fakta-fakta Perubahan Pola Operasional KRL Mulai 28 Mei
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.