Bahkan tanpa larangan resmi, lebih sedikit minyak Rusia yang tersedia karena pembeli dan perusahaan-perusahaan dagang telah menghindari pemasok dari negara tersebut.
Produksi minyak Rusia akan turun menjadi 480-500 juta ton tahun ini dari 524 juta ton pada 2021, kantor berita pemerintah RIA melaporkan, mengutip Wakil Perdana Menteri Alexander Novak.
OPEC+ bertemu pada 2 Juni dan diperkirakan akan tetap pada kesepakatan tahun lalu untuk menaikkan target produksi Juli sebesar 432.000 barel per hari, enam sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters, menolak seruan Barat untuk peningkatan yang lebih cepat guna mengendalikan harga.
Faktor lain juga menjadi pendukung harga minyak."Shanghai sedang bersiap untuk dibuka kembali setelah penguncian selama dua bulan, sementara puncak musim mengemudi di AS dimulai dengan akhir pekan Memorial Day," kata Sugandha Sachdeva, wakil presiden penelitian komoditas di Religare Broking. Amerika Serikat merayakan Memorial Day pada Senin 30 Mei 2022.
Pemerintah AS menyita kargo minyak Iran yang disimpan di kapal yang dioperasikan Rusia di dekat Yunani dan akan mengirim kargo ke Amerika Serikat dengan kapal lain.
Sementara itu, Inggris mengumumkan pajak tak terduga 25 persen atas keuntungan produsen minyak dan gas, di samping paket dukungan 15 miliar pound (18,9 miliar dolar AS) untuk rumah tangga yang berjuang untuk membayar tagihan energi.
Hongaria mengumumkan windfall taxes (pajak rejeki nomplok) baru senilai 800 miliar forint (2,19 miliar dolar AS) atas "keuntungan ekstra" yang diperoleh bank, perusahaan energi, dan perusahaan lain.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik jadi USD 114,03 per Barel Dipicu Penurunan Stok di AS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.