Di samping itu, Ma’ruf Amin menuturkan kolaborasi riset akan mendorong munculnya inovasi, termasuk untuk memenuhi kebutuhan bahan dan produk substitusi impor. Ke depan, dia berharap seluruh pelaku industri halal bisa meningkatkan produktivitas komoditas unggulannya yang bernilai tambah dan berdaya saing.
"Saya telah meminta BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) agar memperkuat kolaborasi dengan BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal), BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah), pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun elemen masyarakat lainnya,” kata Ma’ruf.
The State of The Global Islamic Economy Report (SGIE Report) 2022 mencatat Indonesia kembali meraih peringkat 4 Global Islamic Economy Indicator secara keseluruhan. Laporan ini menunjukkan bahwa sektor-sektor halal unggulan di tanah air tetap mampu tumbuh di tengah hantaman pandemi Covid-19.
Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center Sapta Nirwandar melaporkan hasil industri halal dunia tahun ini mencapai US$ 2 triliun. Menurut dia, Indonesia mengalami kemajuan pesat di sektor pangan halal dengan market size US$ 135 miliar.
"Yang kita lumayan Pak Wapres (Ma’ruf Amin), ada makanan, fashion, kosmetik, dan obat-obatan, tetapi wisata sedang menurun," katanya.
Baca juga: REI Temui Ma'ruf Amin Bahas Penggabungan BTN dengan BSI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.