Sementara itu, beban pokok penjualan BUMN yang bergerak di bidang pertambangan ini per Maret 2022 turun menjadi Rp 7,29 triliun bila dibandingkan posisi serupa tahun lalu sebesar Rp 7,58 triliun. Laba kotor perseroan pun meroket menjadi Rp 2,45 triliun dari sebelumnya Rp 1,62 triliun.
Adapun laba periode berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,46 triliun per kuartal pertama tahun ini. Laba bersih itu melonjak 132,46 persen yoy dari Rp 630,38 miliar.
Antam juga tercatat berhasil memangkas liabilitas menjadi Rp 9,24 triliun per Maret 2022 dari sebelumnya pada akhir 2021 liabilitas tercatat Rp 12,08 triliun. Pada kuartal pertama tahun ini, liabilitas jangka panjang mencapai Rp 4,31 triliun sedangkan jangka pendek Rp 4,93 triliun.
Ekuitas Antam naik dari sebelumnya Rp 20,84 triliun menjadi Rp 22,3. Sedangkan pada kuartal pertama tahun ini total aset Antam mencapai Rp 31,54 triliun atau naik dari posisi Rp 32,92 triliun pada periode serupa tahun lalu.
BISNIS
Baca: Dahlan Iskan Cerita Soal Kisruh Minyak Goreng, Lin Che Wei, dan Reputasi Jokowi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.