"Sistem ini dikelola dengan memastikan tetap terjaganya produktivitas dan tak ada tawar-menawar dalam penerapan standar kualitas jurnalistik khas Tempo," kata Tomi.
Pada Mei tahun lalu, Perseroan juga melalui fase baru setelah Tempo kehilangan Toriq Hadad sebagai Direktur Utama, yang wafat karena sakit. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa pada Juni 2021, Perseroan menunjuk Arif Zulkifli menggantikan Toriq, bersama Meiky Sofyansyah, Sebastian Kinaatmaja, dan Budi Setyarso sebagai direktur.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada hari ini, Tempo Inti Media juga memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari perolehan laba bersih sebesar Rp 4.734.318.404 atau sekitar Rp 4,73 miliar dalam neraca perhitungan laba rugi 2021.
Direktur Utama Tempo Inti Media, Arif Zulkifli, menyatakan perseroan mengusulkan untuk menyisihkan Rp 100 juta dari total laba bersih 2021 sebagai cadangan. "Perseroan mengusulkan untuk tidak membagikan dividen laba," ujarnya usai RUPST yang digelar di gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Selatan.
Arif menyebutkan penyisihan Rp 100 juta dari laba bersih Tempo Inti Media untuk cadangan itu seperti yang dimaksud dalam Pasal 70 Undang-undang Perseroan Terbatas. "Sedangkan Rp 4.634.318.404 dimaksudkan sebagai laba ditahan untuk modal kerja Perseroan,” tuturnya.
Baca: Tempo Inti Media Catatkan Kinerja Lebih Baik pada 2021 dengan Strategi Efisiensi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.