TEMPO.CO, Jakarta - PT Tempo Inti Media Tbk. melalui tahun 2021 dengan catatan kinerja yang lebih baik meski diterpa tekanan ekonomi dan pandemi Covid-19.
Kelesuan ekonomi dan pembatasan mobillitas yang memuncak pada pertengahan tahun lalu mampu dilalui dengan baik dengan strategi efisiensi. Hal ini dilakukan dengan tetap mempertahankan produktivitas dan menjaga kualitas produk serta layanan bisnis pendukungnya.
Secara umum, pendapatan perseroan pada 2021 memang menurun sebesar Rp 2,5 miliar dibandingkan 2020, menjadi Rp 189,1 miliar. "Namun seiring dengan itu, kombinasi program dan kebijakan efisiensi yang secara disiplin dikendalikan secara terukur berhasil menurunkan beban usaha Rp 34,4 miliar," ujar Sekretaris Perusahaan Tempo Inti Media, Y Tomi Aryanto, Selasa, 17 Mei 2022.
Di samping itu terdapat pula penurunan biaya administrasi dan umum Rp 18,8 miliar yang terdiri dari penurunan beban gaji di divisi ini sebesar Rp 4,7 miliar, beban kantor Rp 10,1 miliar, imbalan pasca kerja Rp 2,4 miliar dan beban peralatan Rp 1,6 miliar.
Secara terpisah, ada pula kenaikan pendapatan operasi lain sebesar Rp 100 juta dan penurunan beban operasi lain sebesar Rp 11,9 miliar.
Tempo Inti Media berhasil membalik rugi menjadi untung sebesar Rp 3,99 miliar pada tahun 2021 dari sebelumnya pada tahun 2020 mencatat kerugian Rp 50,73 miliar. Artinya laba perusahaan naik hingga Rp 54,72 miliar.
Tomi menjelaskan, praktik kerja dari rumah (WFH) yang dua tahun terakhir dijalankan untuk menekan penularan Covid-19, pada 2022 dilanjutkan dengan menerapkan Kerja dari Mana Saja (Work From Anywhere/WFA), yakni sebuah kombinasi antara bekerja di rumah, di kantor atau di manapun.