Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), impor biji gandum tanpa cangkang kode Harmonized System (HS) 10019912 dari India seberat 184,6 juta ton pada 2021, dengan nilai sebesar 60 juta dolar AS. Adapun pada 2022 ini, BPS mencatat impor gandum dari India mencapai 98,18 juta ton hingga Maret, dengan nilai sebesar 3,9 juta dolar AS.
Secara keseluruhan impor gandum Indonesia pada 2021 mencapai 8,4 miliar ton dari berbagai negara di seluruh dunia. Nilai impor gandum pada tahun lalu mencapai 2,6 miliar dolar AS.
Pada 2021, Indonesia mengimpor gandum dari Argentina, Australia, Brazil, Bulgaria, Kanada, India, Moldova, Ukraina, dan Amerika Serikat.
Nilai impor komoditas tersebut mengalami kenaikan 31,68 persen dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$2,62 miliar dengan volume 10,29 juta ton.
Secara terperinci, Indonesia paling banyak mengimpor gandum dan meslin dari Australia. Nilainya pun mencapai US$4,63 miliar pada tahun lalu. Indonesia juga banyak mengimpor gandum dan meslin dari Ukraina sebesar US$2,83 miliar.
Kemudian, impor gandum dan meslin dari Kanada ke tanah air senilai US$1,92 miliar pada tahun lalu. Impor gandum dan meslin juga banyak berasal dari Argentina dan Amerika Serikat. Nilai impornya dari kedua negara tersebut bertutur-turut sebesar US$606,84 juta dan US$447,86 juta.
Baca: Ekonom Sebut Larangan Ekspor Gandum India Bisa Picu Inflasi Pangan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu