OPEC+ pun mengabaikan seruan dari negara-negara Barat untuk menaikkan produksi lebih banyak, dengan tetap pada rencananya menaikkan target produksi Juni sebesar 432.000 barel per hari.
Meski begitu, kalangan analis memprediksi kenaikan produksi aktual grup akan jauh lebih kecil karena kendala kapasitas. "Tidak ada kemungkinan anggota tertentu memenuhi kuota itu karena tantangan produksi berdampak pada Nigeria dan anggota Afrika lainnya," kata Analis Pasar Senior Asia Pasifik OANDA, Jeffrey Halley.
Pada Kamis lalu, 5 Mei 2022, panel Senat AS mengajukan RUU yang dapat mengekspos OPEC+ ke tuntutan hukum untuk kolusi dalam meningkatkan harga minyak. Sedangkan dari sisi pasokan, jumlah rig minyak AS, indikator awal produksi masa depan, naik lima rig menjadi 557 minggu ini, tertinggi sejak April 2020.
Investor memprediksi permintaan yang lebih tinggi dari Amerika Serikat di musim gugur ini karena Washington mengumumkan rencana untuk membeli 60 juta barel minyak mentah guna mengisi kembali persediaan darurat. Tapi ada tanda-tanda melemahnya ekonomi global memicu kekhawatiran permintaan, membatasi kenaikan harga minyak.
Sementara itu, pada Kamis lalu, bank sentral Inggris memperingatkan Inggris mendapat risiko ganda dari resesi dan inflasi di atas 10 persen. Bank sentral menaikkan suku bunga seperempat poin persentase menjadi 1 persen, tertinggi sejak 2009.
Pembatasan ketat di Cina karena meluasnya Covid-19 pun menciptakan hambatan bagi ekonomi terbesar kedua di dunia dan importir minyak terkemuka yang pada gilirannya mempengaruhi harga minyak dunia. Pihak berwenang Beijing menyebutkan semua layanan yang tidak penting akan ditutup di distrik terbesarnya Chaoyang, rumah bagi kedutaan besar dan kantor-kantor besar.
ANTARA
Baca: Arus Balik Lebaran 2022, Ribuan Kendaraan Padati Pelabuhan Bakauheni Malam Ini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.