Senada, ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede menyatakan peningkatan inflasi pada April 2022 dipengaruhi oleh seluruh komponen inflasi baik inflasi inti, harga bergejolak (volatile food), dan harga diatur pemerintah (administered price). Kenaikan inflasi harga bergejolak sejalan dengan kenaikan harga komoditas pangan terutama pada bulan Ramadan dan menjelang Idulfitri di mana beberapa komoditas pangan yang mendorong inflasi antara lain daging ayam, daging sapi, telur ayam, minyak goreng, bawang putih dan gula.
Sementara itu, kata Josua, terdapat beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga seperti bawang merah, cabai merah dan cabai rawit yang membatasi kenaikan inflasi harga bergejolak.
Sejak 2008 selain kenaikan harga yang bergejolak, kenaikan inflasi harga diatur pemerintah akan didorong oleh kenaikan harga Pertamax serta kenaikan tarif transportasi udara sejalan dengan permintaan yang meningkat dalam rangka mudik.
"Inflasi inti pada bulan April juga diperkirakan akan meningkat 2,6 persen yoy dari bulan sebelumnya 2,37 persen yoy, sejalan dengan peningkatan konsumsi domestik pada bulan Ramadan. Selain itu, kenaikan tarif PPn juga berkontribusi pada kenaikan inflasi bulan April," kata dia kepada Bisnis, Kamis.
BISNIS