TEMPO.CO, Jakarta - Puncak arus balik diprediksi terjadi pada 6-8 Mei 2022. Manajemen PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan balik ke Jabodetabek dalam waktu bersaamaan untuk mencegah kemacetan.
“Jika semua orang merencanakan pulang di akhir libur panjang, seperti 6, 7, dan 8 Mei 2022, peningkatan lalu-lintas serentak secara bersama-sama ini harus diantisipasi oleh pengguna jalan,” ujar Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 Mei 2022.
Dia mengatakan ketimbang mudik, arus balik memiliki periode hari yang cukup pendek. Sementara itu hingga H+1 Lebaran, jumlah kendaraan yang masuk ke Ibu Kota masih terpantau rendah.
Jasa Marga mendata, jumlah kendaraan yang melaju menuju Jabodetabek pada 3 Mei 2022 turun 31,9 persen dari lalu-lintas normal. Secara total, jumlah kendaraan masuk ke Jakarta dan sekitarnya baru 93.818 baik dari arah timur, selatan, maupun barat.
Padahal pada H-1 Lebaran lalu, Jasa Marga merekap sebanyak 1,7 juta kendaraan telah keluar ke Jakarta dan jumlahnya terus bertambah hingga hari ini. Melihat tingginya lalu-lintas mudik itu, Heru mengimbau masyarakat yang saat ini tengah berada di kampung halaman untuk mengatur waktu perjalanan kembali ke Jabotabek.
Jumlah Kendaraan yang Melaju di Jalan Tol Trans Jawa
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek melewati Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama pada Lebaran 1443 Hijriah atau 2 Mei naik 31,78 persen ketimbang hari sebelumnya. Kemarin, kendaraan keluar Ibu Kota menembus 70.294 unit.
Adapun secara kumulatif pada H-10 sampai H Lebaran, kendaraan keluar Jabodetabek di GT Cikampek Utama mencapai 709.353 atau naik 93,9 persen. Sedangkan Jasamarga Transjawa Tollroad Regional Division (JTTRD) melihat volume lalu-lintas di Jawa Tengah dan Jawa Timur tak kalah ramainya.
Kendaraan melaju di Jawa Tengah melalui GT Kalikangkung tercatat sebanyak 505.728 dan GT Banyumanik 471.216 atau naik 7,32 persen. Sementara itu di Jawa Timur, 545.618 kendaraan meninggalkan Surabaya melalui GT Warugunung dan GT Kejapanan Utama atau naik 32,37 persen dari lalu-lintas normal yang sebanyak 412.188 kendaraan.