Tahap pertama dengan kapasitas 22 MW ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal II/2022. Data center ini nantinya ditujukan tidak hanya untuk perusahaan dan instansi di Indonesia, tetapi perusahaan asing hingga global player.
Ririek mengatakan saat ini, TelkomGroup tengah melakukan konsolidasi bisnis data center guna menjawab tantangan transformasi digital ke depan.
Regional data center merupakan kelanjutan dari strategi konsolidasi data center sekaligus bukti komitmen untuk menjawab kebutuhan, serta menangkap peluang agar dapat membuka jalan perusahaan menjadi global scale data center player.
Sementara itu, CEO Singtel Group Mr. Yuen Kuan Moon mengatakan 5G, artificial intelligence dan Internet of Things telah membuka peluang pertumbuhan besar data center, serta menjadi pendorong pertumbuhan utama bagi pihaknya dan TelkomGroup.
“Kemitraan ini merupakan langkah penting bagi pengembangan platform data center kami melalui sinergi aset, kompetensi, dan network yang dimiliki oleh dua perusahaan pemimpin pasar data center di Indonesia dan Singapura,” katanya.
Menurutnya, sebagai ekonomi digital terbesar di ASEAN, Indonesia merupakan pangsa pasar strategis dari bisnis data center yang dapat memperluas footprint platform pihaknya di tiga lokasi dengan pertumbuhan tercepat di kawasan, yaitu Indonesia, Singapura, dan Thailand.
MUTIA YUANTISYA
BACA: Erick Thohir Berharap Telkom Menjadi Tulang Punggung Ekonomi Digital Indonesia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu