Guna menghadapi potensi ledakan jumlah penerbangan pada periode angkutan khusus, Polana memastikan lembaganya melakukan sejumlah skenario. Misalnya, mengoptimalkan personel dan fasilitas navigasi penerbangan agar berada dalam kondisi yang prima.
“Selain itu, kami menyiapkan prosedur tanggap darurat untuk mengantisipasi berbagai faktor operasional yang tidak dapat diprediksi, seperti gangguan cuaca, pelayanan penerbangan kedaruratan dan pergerakan VIP, hingga kemungkinan gangguan teknis fasilitas navigasi penerbangan,” kata dia.
AirNav juga mengoptimalkan jam operasional pelayanan dengan menyesuaikan jam operasional bandara. AirNav, kata Polana, akan melakukan perpanjangan jam operasional bila trafik penerbangan sangat tinggi.
Baca: Korban Robot Trading DNA Pro Cerita Total Kerugian Mencapai Rp 30,7 Miliar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.