TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan realisasi Harga Minyak Mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) telah melampaui batas yang ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022 senilai US$ 63 per barel.
Menurutnya, adanya situasi politik yang menyebabkan minyak global mengalami kenaikan. Sebab, rata-rata realisasi ICP hingga Maret 2022 mencapai US$ 98,4 barel.
“Ini jauh dari asumsi APBN. Bayangkan harga kontrak LPG Aramco, Contract Price Aramco (CPA) mencapai USD 839 per metrik ton dari asumsi awal hanya USD 569 per metrik ton,” katanya dalam Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, 13 April 2022.
Dia mengatakan durasi konflik politik yang lama akan mengakibatkan terganggunya suplai minyak yang menyebabkan berkurangnya 10 persen suplai minyak dunia. “OPEC tidak mungkin memenuhi. Ini akan mengakibatkan krisis dan berpengaruh pada harga komoditas. Apalagi demand meningkat pasca Covid19, katanya.
Melihat kondisi pergerakan minyak dunia tersebut, Kementerian ESDM menyusun solusi dan strategi jangka pendek maupun panjang agar tidak berimbas pada perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Berikut adalah strategi jangka pendek maupun panjang Kementerian ESDM: