Pelemahan Pertumbuhan Ekonomi Dunia
Sri Mulyani melanjutkan ketidakpastian global akibat pandemi Covid-19 yang belum berakhir, ditambah meningkatnya tensi Rusia dan Ukraina berpotensi menggerus pertumbuhan ekonomi dunia. Pada April 2022, pelbagai lembaga internasional, seperti Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Dana Moneter Internasional (IMF), hingga Bank Dunia merevisi angka pertumbuhan ekonomi global.
OECD, misalnya, menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 4,5 persen pada 2022 menjadi 3,5 persen. Bank Dunia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Asia bagian timur dan Pasifik akan berada di kisaran 4-5 persen atau lebih rendah dari semula 5,4 persen.
Adapun di Indonesia, Sri Mulyani memperkirakan negara tetap akan masih mencapai pertumbuhan dengan target 5,1 persen pada 2022. “Kami melihat seluruh indikator pada Maret dan April ini. Untuk kuartal I kita tetap (proyeksikan) 4,5-5,2 persen. Sedangkan secara keseluruhan (year on year) 4,8-5,5 persen,” kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani: Realisasi Belanja APBN Melambat 0,1 Persen