TEMPO.CO, Jakarta -Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee berpendapat bahwa initial public offering (IPO) dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) lebih berisiko dibandingkan dengan PT Bukalapak.com Tbk. Dia menilai dari kerugian fantastis pada 2020 sebesar Rp 16,74 triliun dan tahun 2021 diperkirakan Rp 22,8 triliun.
“Bila tidak mengalami perbaikan kinerja di tahun 2022 maka dana hasil IPO GoTo akan habis untuk menutupi kerugian dan perusahaan perlu terus menerbitkan saham baru untuk menutup kerugian setiap tahunnya,” ujar Hans saat dihubungi pada Minggu, 10 April 2022.
Menurutnya saham GoTo hanya naik pada satu sampai tiga hari pencatatan. Setelah itu diprediksikan bakal turun sekitar harga IPO dan cenderung konsolidasi di level harga tersebut.
Dia melihat perusahaan ini fokus pada 2,5 juta pengemudi, 14 juta pedagang, dan 55 juta pengguna transaksi tahunan. Bisnis GoTo pun ikut melibatkan perusahaan kecil dan menengah di seluruh Indonesia.
Hans menilai GoTo adalah perusahaan teknologi paling terdiferensiasi di Asia Tenggara. “GoTo akan menjadi perusahaan dengan valuasi keempat tertinggi di Indonesia sebesar US$ 28 miliar, dan diperkirakan GoTo punya bobot mencapai sembilan persen di indeks,” tuturnya.
Kemudian dalam informasi tertulisnya, Hans melihat pasar akan lebih berhati-hati pada IPO kali ini. Sebab investor sudah memiliki benchmark pasar dan bercermin dari listing emiten-emiten teknologi sebelumnya, seperti BUKA dan GRAB.
Nilai kerugian yang dicatat GoTo, kata Hans, menjadi pekerjaan rumah sekaligus katalis negatif terkait kinerja usaha dan saham perseroan. “Mungkin agak berbeda dari listing emiten teknologi sebelumnya, kemarin belum ada benchmark pasar jadi orang cenderung membeli, kalau sekarang orang akan lebih berhati-hati,” ungkapnya.
Sekitar 300 ribu investor berpartisipasi dalam IPO GoTo, yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia Senin, 11 April 2022. Jumlah tersebut melampaui pemesanan saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA).
Sebagai informasi, harga saham IPO GoTo ditetapkan di angka Rp 338 per saham, yang mencerminkan kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai Rp 400,3 triliun (US$ 28 miliar). Masa penawaran umum saham telah berlangsung mulai 1 - 7 April 2022 dan pencatatan di Papan Utama BEI dengan kode saham GOTO dijadwalkan pada Senin, 11 April 2022.
FAIZ ZAKI | BISNIS
Baca Juga: GoTo Gojek Tokopedia Melantai Besok, Berapa Lagi Perusahaan yang Antre IPO?