TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyatakan lonjakan harga minyak dunia bakal berdampak signifikan bagi kondisi perekonomian nasional, termasuk naiknya harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax.
"Cepat atau lambat kenaikan harga minyak dunia akan berimbas pada harga BBM dalam negeri," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu, 30 Maret 2022.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah harus segera mengantisipasi hal tersebut. "Agar tidak memicu gejolak jika sewaktu-waktu pemerintah terpaksa harus menaikkan harga BBM," tuturnya.
Ia mengatakan Indonesia saat ini adalah negara net-importir komoditas minyak dan gas. Meskipun Indonesia memproduksi minyak mentah beserta turunannya, tapi hal itu belum dapat memenuhi kebutuhan pemakaian dalam negeri.
“Tercatat impor minyak dan gas sepanjang 2021 mencapai US$ 196,2 miliar atau setara dengan Rp 2,024 triliun,” katanya.
Baca Juga:
Cucun sebelumnya menyebutkan situasi geopolitik saat ini cenderung tidak menguntungkan Indonesia sebagai negara net-importir komoditas minyak dan gas. Konflik Rusia dan Ukraina turut mengerek harga minyak dunia.
Sementara itu, Indonesia Crude Price (ICP) kini sudah berada di level US$ 114 per barel. “Kondisi ini tentunya mempengaruhi berbagai hal krusial di antaranya struktur APBN yang terbebani dan naiknya harga-harga bahan pokok,” ujar Cucun.