Selanjutnya, kata dia, agenda yang kedua adalah transformasi ekonomi berbasis digital, yang antara lain dilakukan dengan pengembangan literasi dan keterampilan digital yang lebih inklusif dan produktif.
Digitalisasi diumpamakan seperti dua sisi mata uang dengan satu sisi pertumbuhan yang cepat dan dapat membantu pemulihan ekonomi, sedangkan sisi lainnya menyebabkan ketimpangan-ketimpangan antar negara.
UNESCO mencatat baru 55 persen rumah tangga di dunia yang terkoneksi internet dan bahkan di negara berpendapatan rendah, persentasenya di bawah 20 persen.
Melihat situasi itu, Presidensi G20 Indonesia berupaya mendorong peningkatan infrastruktur digital yang dapat membantu negara tertinggal seperti pemanfaatan low earth orbit satellite, serta mendorong pelatihan keterampilan dan literasi digital, seperti yang dilakukan di Indonesia melalui program Kartu Prakerja.
Airlangga melanjutkan, agenda yang ketiga adalah mencapai kesepakatan global dalam mempercepat transisi energi yang lebih bersih dan hijau melalui perluasan akses energi yang tidak hanya adil namun juga terjangkau, baik dari sisi teknologi maupun pembiayaannya.
Presidensi Indonesia akan mendorong mobilisasi dana untuk transisi energi, serta menekankan pentingnya prinsip common but differentiated responsibilities atau serupa tetapi dengan tanggung jawab yang berbeda, sesuai kerangka Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)
Selain itu Indonesia meningkatkan inklusifitas sekaligus memastikan koherensi dalam agenda yang dipromosikan oleh berbagai Working Group dan Engagement Group yang merupakan bagian dari G20, sebagai mandat dari presidensi sebelumnya seperti Seoul 2010 dan Cannes 2011.
Dalam konteks itu, sambung dia, peran kaum muda dan akademisi dalam upaya pemulihan global tak bisa dikesampingkan, sehingga melalui Engagement Group Youth20, Think20, atau Science20 dengan berbagai platform partisipasi dan kegiatan yang diselenggarakan, peran pelajar akan memiliki andil besar dalam menentukan arah kebijakan dan manfaat pemulihan.
”Generasi saya dan yang bekerja pada saat ini akan digantikan oleh para generasi muda. Oleh karena itu manfaatkan masa-masa investasi pengetahuan ini dengan sebaik-baiknya, dan tugas pemerintah adalah mempersiapkan peralihan generasi nanti berjalan sesuai yang diharapkan,” tutupnya.
BACA: Airlangga Ungkap 40 Persen UMKM Gunakan Teknologi Digital Selama Pandemi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.