“Perlu evaluasi mendalam yang berkaitan dengan sistem pengamanan. Selain itu perlu ada koordinasi strategi antar-anak perusahaan Pertamina agar bisa dicegah kebakaran pada masa mendatang,” ucap Faisol.
Selain kebakaran kilang, Komisi VI meminta keterangan perseroan ihwal kelangkaan solar bersubsidi imbas kenaikan harga acuan minyak dunia. Kelangkaan terjadi di beberapa daerah dan membuat sejumlah anggota asosiasi logistik mengancam mogok kerja.
“Kelangkaan sudah diperingatkan dan diingatkan anggota dewan. Ada kemungkinan setelah kelangkaan minyak goreng, yang akan menjadi komoditas politik adalah solar. Pertamina diminta melakukan monitoring agar hal ini bisa tidak terjadi,” kata Faisol.
Tak hanya perihal masalah di sisi hilir, Faisol mengatakan Komisi VI menyoroti keuangan Pertamina, khususnya dari sisi utang-utang pemerintah yang belum dibayar. Total kurang bayar itu mencapai Rp 100 triliun yang akhirnya berimbas kepada kinerja perseroan.
“Ini mungkin salah satunya berkaitan dengan subsidi solar dan beberapa produk Pertamina yang harganya ditahan di bawah harga pasar. Penting untuk membahas mengenai harga komoditas,” ucap Faisol.
Baca: BCA Ganti 100 Persen Kehilangan Duit Nasabah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.