TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menebar sejumlah ancaman kepada para menteri dan kepala daerah akibat maraknya pembelian produk impor di pengadaan barang dan jasa pemerintah. Jokowi pun sudah meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan ganjaran.
"Kalau ada yang enggak semangat (beli produk lokal), potong DAK (Dana Alokasi Khusus)-nya, setuju?" kata Jokowi kepada peserta acara Pengarahan tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat, 25 Maret 2022.
Para menteri dan kepala daerah yang hadir meneriakkan kata setuju. "Setujunya enggak semangat, kelihatannya pada ngeri semua," kata eks Wali Kota Solo ini.
Ancaman ini disampaikan Jokowi saat bicara maraknya produk impor dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah pusat hingga daerah. Potensi belanja pemerintah pusat dan daerah mencapai Rp 1.071,4 triliun.
Jokowi meminta sebanyak 40 persen atau Rp 400 triliun digunakan untuk pengadaan produk lokal dengan target Mei 2022. "Tadi pagi saya cek baru Rp 214 triliun," kata dia.
Tak hanya DAK, Jokowi juga mengancam akan menahan DAU (Dana Alokasi Umum) jika ada yang tidak mengikuti komitmen bersama untuk memprioritaskan produk lokal di pengadaan ini. Untuk itu, Presiden meminta semua pihak bisa benar-benar menjalankan upaya ini.
Dia berharap setiap daerah bisa membentuk tim penggunaan barang dalam negeri. Lalu, Jokowi juga meminta Sri Mulyani dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengawasinya secara rinci. "Sudah berapa sih transaksi yang ada? lapor harian ke saya," kata dia.
Jokowi kemudian ikut meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencopot Direktur Utama BUMN yang tidak berkomitmen pada belanja produk lokal. Pencopotan juga bisa menyasar ke kementerian dan menjadi urusannya sebagai presiden. "Reshuffle, udah, heeh saya itu, kayak gini gak bisa jalan," kata dia.
Baca: Sentil Nadiem Makarim, Jokowi Heran Kursi sampai Laptop di Sekolah Mau Diimpor
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.