TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung pengembangan program Food Estate di Provinsi Kalimantan Tengah yang diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyoroti pentingnya tata kelola air untuk memastikan aliran air berjalan baik agar dapat mengurangi kadar keasaman yang ada di lahan rawa.
Dukungan Food Estate ini di antaranya melalui infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) berupa rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi yang dilakukan bertahap sejak akhir September 2020.
“Kuncinya ada pada ketersediaan air untuk irigasi, baru diikuti dengan teknologi pertaniannya,” kata Basuki dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 23 Maret 2022.
Dia menjelaskan bahwa ada dua pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah, yaitu untuk tanaman padi di lahan alluvial seluas 165 ribu hektare yang merupakan lahan bekas Pengembangan Lahan Gambut (PLG) dengan leading sektor Kementerian Pertanian. Kemudian juga untuk tanaman singkong seluas 60 ribu hektare dengan leading sektor Kementerian Pertahanan.
Pada Tahun Anggaran 2020-2021, Kementerian PUPR telah menuntaskan konstruksi di lokasi bekas PLG Blok A seluas 43.500 hektare, berupa pekerjaan rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi sepanjang 2.195 kilometer yang sudah 100 persen.
Kegiatan ini mencakup 8 lokasi Daerah Irigasi Rawa (DIR) yakni DIR UPT Dadahup, DIR Handil Rakyat Palingkau, DIR Palingkau (SP1, SP2, SP3), DIR Handil Rakyat Sei Tatas, DIR Handil Rakyat Keladan Seberang, DIR Tatas, DIR Unit Sekalagon, dan DIR Handil Rakyat Palingkau Seberang.