“Konsumen rumah tangga minyak goreng di kelas pengeluaran per kapita per bulan Rp 1-3 juta dengan konsumsi per hari 4,23 juta liter, menanggung kerugian ekonomi Rp 1,57 triliun,” ucap Yusuf.
Selanjutnya, kerugian terbesar dialami oleh konsumen di kelas pengeluaran Rp 400 ribu – Rp 1 juta dengan konsumsi minyak goreng per hari 3,85 juta liter, menanggung kerugian ekonomi Rp 1.43 triliun.
Yusuf mengatakan berdasarkan wilayah, kerugian ekonomi terbesar dari krisis minyak goreng dialami konsumen rumah tangga di Jawa dengan konsumsi 5,1 juta liter per hari dan menanggung kerugian Rp 1,99 triliun.
“Setelah Jawa kerugian terbesar kedua dialami oleh konsumen rumah tangga di Sumatera dengan konsumsi 2,5 juta liter per hari, menanggung kerugian Rp 0,85 triliun,” katanya.
Kerugian ekonomi terbesar dari krisis minyak goreng turut dialami oleh konsumen di wilayah lain seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. “ Jika ditotal dengan konsumsi 1,7 juta liter per hari, menanggung kerugian Rp 0,54 triliun,” kata Yusuf.
Sebelumnya Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyoroti fenomena masyarakat membeli minyak goreng melampaui kebutuhannya di pasar. Ia menganggap pembelian yang dilakukan dalam jumlah yang masih wajar bukan termasuk kategori penimbunan.
“Saya kira antara yang membeli (minyak goreng) untuk persiapan dengan menimbun itu beda. Kalau menimbun ada kriterianya. Paling kemampuan menyimpan berapa,” ujar Ma’ruf Amin saat meninjau kebutuhan pokok di Pasar Induk Cipinang seperti dalam rekaman yang dibagikan tim Sekretariat Wakil Presiden, Jumat, 11 Maret 2022.
Dia berujar masyarakat tak perlu khawatir dianggap sebagai spekulan jika menyimpan cadangan minyak goreng di rumah. Sebab, umumnya seseorang yang dianggap spekulan adalah mereka yang menyimpan cadangan dengan jumlah berton-ton.
Namun pemerintah tetap mengimbau agar masyarakat melakukan pembelian secara normal. Adapun Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini stok minyak goreng dipastikan tersedia di level rumah-rumah tangga, meski di rak-rak gerai retail dan supermarket kosong.
Arief meminta masyarakat tidak panic buying atau membeli minyak goreng dengan stok melebihi kebutuhan karena bakal mempengaruhi kelancaran distribusi. Kondisi ini bisa membuat pasokan minyak di pasar terus-terusan kosong.
MUTIA YUANTISYA | FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca: Jokowi Akan Kemah di IKN, 33 Gubernur Bawa Tanah dan Air untuk Kendi Nusantara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.