Pada LHKPN terbarunya pada 6 April 2021, Mahendra tercatat sebagai Komisaris Utama di PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Total kekayaannya terpantau menurun menjadi Rp 14.121.615.393.
Untuk harta tanah dan bangunan, Mahendra memiliki aset sebesar Rp 10.225.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
- Tanah seluas 500 meter per segi di Kabupaten/Kota Bogor, hasil sendiri Rp 35 juta.
- Tanah dan bangunan seluas 28 meter per segi/230 meter persegi di Kabupaten /Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 4.350.000.000.
- Bangunan seluas 90 meter persegi di Kabupaten/Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 1.650.000.000.
- Bangunan seluas 102 meter per segi di Kabupaten/Kota Jakarta Barat, hasil sendiri Rp 2.690.000.000.
- Tanah dan bangunan seluas 336 meter per segi/200 meter per segi di Kabupaten/Kota Gianyar, hasil sendiri Rp 1.500.000.000.
Kemudian alat transportasi dan mesin, kekayaannya masih sebesar Rp 425 juta dengan aset Mobil Mitsubishi Pajero Tahun 2016 dan tercatat sebagai hasil sendiri. Lalu harta bergerak lainnya sebesar Rp 800 juta.
“Surat berharga senilai Rp 450 juta, kas dan setara kas sebesar Rp 4.376.085.397, harta lainnya dan hutang tidak tercatat,” dikutip dari lembaran laporan milik Mahendra dari situs elhkpn.kpk.go.id.
Adapun rekam jejak pendidikannya, Mahendra memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada 1986. Kemudian menerima gelar Master Ekonomi dari Monash Univetsity di Australia pada 1991.
Baca Juga: Profil 3 Calon Ketua OJK: Wakil Menteri hingga Anak Buah Airlangga
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.