TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM merupakan critical engine bagi perekonomian Indonesia. Kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61 persen dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Menurutnya, UMKM turut mendorong peningkatan investasi dan ekspor Indonesia. “Dalam rangka menjaga momentum pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM, Pemerintah melakukan strategi pengembangan UMKM yang disertai dengan peningkatan akses pembiayaan UMKM,” kata Airlangga dalam rilis, Kamis, 10 Maret 2022.
Total investasi di sektor UMKM mencapai 60 persen dari total investasi nasional dan kontribusi terhadap ekspor non migas nasional yang mencapai 16 persen. Untuk mendukung akses pembiayaan bagi UMKM, Airlangga mengatakan Presiden meminta porsi kredit UMKM terhadap kredit perbankan dapat ditingkatkan minimal 30 persen pada 2024.
Menurutnya, program pembiayaan Kredit Usaha Rakyat atau KUR telah dilakukan pemerintah dan berperan dalam meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM. Pemerintah terus mendorong pengembangan program KUR untuk dapat dinikmati masyarakat secara lebih luas.
“Saat ini, share kredit UMKM masih rendah, 18 persen,” katanya. Hal ini disebabkan terbatasnya akses pembiayaan terhadap UMKM berpotensi menghambat pengembangan dan penciptaan usaha baru di UMKM, sehingga penciptaan lapangan kerja menjadi terbatas.
Selain memberikan subsidi bunga KUR 3 persen, Airlangga mengatakan pemerintah juga meningkatkan plafon KUR pada 2022 sebesar Rp 373,17 triliun atau bertambah 30 persen dari 2021.
Disamping itu, pemerintah juga menambahkan skema KUR Super Mikro untuk pekerja terkena PHK dan Ibu rumah tangga, mengintegrasikan program Kartu Prakerja dengan KUR, dan melakukan perubahan kebijakan KUR Khusus bagi korporatisasi petani dan nelayan.
Pemerintah mendorong front loading berbagai Kebijakan Insentif Fiskal dan Perlindungan Sosial di awal 2022. “Sebagai wujud keberpihakan dan dukungan bagi sektor UMKM yang sangat terdampak selama masa pandemi, pemerintah juga memberikan kebijakan restrukturisasi kredit untuk mengurangi beban para debitur,” katanya.
Dia mengatakan pemerintah mendorong peningkatan perluasan akses pembiayaan untuk UMKM melalui Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial.“Agar porsi kredit UMKM ditingkatkan pada 2022 sebesar 20 persen dan secara bertahap menjadi 30 persen pada 2024,” kata Airlangga.
Baca Juga: Dua Tahun Pandemi, Menko Airlangga Sebut Kebijakan Gas dan Rem
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.