TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya kasus penipuan investasi berkedok robot trading makin meresahkan. Teranyar, 30-an korban robot trading Viral Blast Global dengan jumlah member hingga 20 ribuan orang yang rugi hingga Rp 1,5 triliun melaporkan dugaan penipuan investasi milik PT Trust Global Karya ke Polda Metro Jaya.
Dalam praktiknya, penipuan berkedok robot trading ini menggunakan skema Ponzi atau penipuan dengan sangat aktif merekrut anggota baru dengan metode Multi Level Marketing (MLM). Dana yang diperoleh dari para anggota baru itu kemudian disetorkan ke sistem.
Dari sini robot trading lalu memberi iming-iming berupa keuntungan yang pasti kepada anggotanya. Beberapa pengelolanya menjalankan aktivitas ini secara diam-diam, ada juga yang mengaku hanya menjual program robot saja.
Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menjelaskan, pada dasarnya robot trading adalah piranti lunak yang melakukan otomasi dalam aktivitas jual beli valas dan banyak diperjualbelikan secara terbuka dan legal.
"Namun, yang menjadi masalah adalah robot trading yang dipermasalahkan ini berani memberikan jaminan keuntungan tetap setiap bulan," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu, 5 Maret 2022.
Ia menduga para trader yang profesional dan berpengalaman pada awalnya tidak berani melakukannya tapi kemudian akhirnya menggunakan skema Ponzi untuk menarik anggotanya.
Aktivitas Ponzi tersebut, kata Alfons, tidak akan berhenti secara masif dan efektif merekrut banyak korban, sampai suatu titik tidak ada lagi anggota baru yang masuk dan mengalami gagal bayar.
Untuk mencegah jadi korban selanjutnya, simak sejumlah indikasi robot trading berpotensi fraud atau yang masuk kategori penipuan berikut ini.
1. Trading hanya boleh dilakukan pada broker tertentu
Peserta harus mulai curiga ketika tidak dapat memilih broker dan hanya dapat bertransaksi dengan broker yang telah ditentukan oleh penyelenggara. Dalam hal ini penyelenggara menentukan aturan main sedemikian rupa dengan ketentuan khusus.
Menurut analisis yang dilakukan oleh beberapa trader yang berpengalaman, tujuan menggunakan broker tertentu ini untuk memanipulasi chart trading fiktif. Chart trading itu telah diatur sedemikian rupa dan disesuaikan dengan janji bagi hasil yang diberikan.