Ia pun meminta aparat hukum menindak tegas segala macam penyimpangan yang dilakukan produsen maupun retail. Lutfi berharap dalam dua atau tiga hari ke depan, distribusi minyak goreng di Sumatera Utara sudah aman. "Kita mengedepankan market mechanic yang baik, mudah-mudahan pada Senin ini, keadaan menjadi normal," ucapnya.
Saat meninjau pasar, Lutfi menjelaskan kelangkaan terjadi karena ada masalah distribusi minyak goreng. Tapi dari perhitungan yang dilakukan Kementerian Perdagangan, cadangan minyak goreng di provinsi ini terbilang cukup dan aman.
Di pusat produksi kelapa sawit nasional, kata Lutfi, tercatat ada sekitar 33.080.788 liter minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan selama 12 hari. "Artinya banyak sekali. Lebih banyak dari seluruh wilayah di Indonesia, tetapi belum turun ke bawah," ucapnya.
Ia lalu meminta pemerintah daerah untuk terus mengawal dan memastikan distribusi lancar sehingga harganya di pasaran sesuai dengan ketentuan pemerintah. Beleid yang dimaksud adalah Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Aturan itu menyebutkan HET minyak goreng curah Rp 11.500 per liter, untuk minyak goreng kemasan sederhana dan kemasan premium masing-masing Rp 13.500 dan Rp 14.000 per liter. "Kalau sampai terjadi macam-macam, Pak Gubernur, saya minta tolong segera ditindak tegas menurut hukum," ucap Lutfi.
Baca: OJK Ingatkan Ciri Investasi Bodong: Untung di Atas Kewajaran, Tidak Legal
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.