TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim perkembangan penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia masih terkendali. Dilihat dari indikator rawat inapnya, tingkat keterisian kamar rumah sakit karena varian Omicron lebih rendah ketimbang varian Delta.
“Saya ingin menyampaikan bahwa perkembangan kasus Omicron di Indonesia masih terkendali. Meskipun penambahan kasus sudah melebihi tren Delta, namun kondisi rawat inap dan kematian jauh lebih rendah,” ujar Luhut dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin, 21 Februari 2022.
Data yang dihimpun pemerintah, tutur Luhut, menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat Covid-19 didominasi oleh pasien yang memiliki komorbid dan belum menerima vaksin dosis lengkap. Adapun berdasarkan data tersebut, dari total 2.484 pasien meninggal, sebanyak 73 persen belum melakukan dosis lengkap, 53 persen adalah lansia, dan 46 persen memiliki penyakit penyerta.
Pasien komorbid rata-rata meninggal lima hari sejak masuk rumah sakit. Adapun komorbid terbanyak ialah diabetes melitus. Luhut menjelaskan, pemerintah akan menekan angka kematian dengan mempercepat respons perawatan terhadap kelompok yang memiliki komorbid.
“Oleh karena itu kami mendorong adanya interkoneksi data antara BPJS Kesehatan yang memiliki data komorbid dan data penambahan kasus di (aplikasi) NAR Kemenkes sehingga jika ada penambahan kasus langsung terdeteksi apakah orang tersebut komorbid atau tidak,” tutur Luhut.
Adapun kasus Covid-19 di beberapa provinsi, Luhut mengimbuhkan, menunjukkan tren penurunan. Penurunan terjadi di DKI Jakarta, Banten, dan Bali. Penurunan jumlah kasus ini diikuti oleh berkurangnya tingkat perawatan kamar rumah sakit.
Karena itu, dia menuturkan, tidak ada hal yang perlu di khawatirkan selain mulai terlihatnya peningkatan jumlah kasus yang datang dari tenaga kesehatan. Pemerintah, kata dia, mewaspadai dengan meminta Kementerian Kesehatan melakukan pengawasan penggunaan alat pelindung diri serta menyiapkan fasilitas penginapan khusus bagi tenaga kesehatan untuk menghindari kontak erat dengan keluarga.
“Kelompok tenaga kesehatan yang paling banyak terinfeksi ialah perawat, tenaga penunjang, hingga manajemen rumah sakit,” ucap Luhut.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Luhut: Mulai Ada Beberapa Kota yang Masuk PPKM Level 4
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.