Kendati demikian, ia menuturkan dua klaster PEN lainnya yaitu program prioritas serta dukungan UMKM dan korporasi belum memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi.
Namun, kedua klaster tersebut mampu menambah pertumbuhan konsumsi rumah tangga masing-masing sebesar 0,3 persen dan 0,24 persen.
Dengan demikian, Rizal berharap pada tahun ini alokasi PEN yang perlu diperhatikan adalah terutama bidang kesehatan dan perlindungan sosial untuk menjaga konsumsi dan daya beli masyarakat, serta insentif usaha yang akan mendorong dari sisi produksi.
"Pemerintah juga diharapkan mempercepat penyerapan anggaran PEN tahun 2022 yang sebesar Rp455,62 triliun tersebut, tetapi tetap harus fokus," tambahnya.
BACA: Naik Signifikan, Indef Sebut SBN di Tahun 2021 Capai Rp 1.591 Triliun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.