TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti keadaan Jembatan Sawangan I, II, dan III di Bali. Hal itu disampaikan saat rombongannya hendak meninjau penginapan delegasi G20 di Apurva Kempinski pada Senin, 31 Januari 2022.
Luhut menilai dibutuhkan pelebaran sebesar dua meter di jalan lokasi menuju Apurva ke kiri dan ke kanan. Untuk itu, perlu dilakukan pembebasan lahan milik masyarakat.
“Jembatan yang dilewati sudah keropos, dan harus mampu dilewati oleh kendaraan presiden negara anggota yang berbobot 20 ton,” ujar Luhut dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 31 Januari 2022.
Ia juga meminta supaya aspal buton atau aspal plastik digunakan dalam pembangunan jalan untuk persiapan G20. Luhut meminta PT Waskita Karya (Persero) Tbk. sebagai penanggung jawab dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Tiga jembatan tersebut merupakan upaya peremajaan akses perjalanan yang tengah dikerjakan menjelang G20. Luhut memfokuskan pada empat poin, yaitu pembebasan lahan, penguatan jembatan, penggunaan aspal, dan mempercantik.
Setibanya di Apurva Kempinski, Luhut dan rombongan melakukan inspeksi. Luhut ingin tempat tunggu untuk para pemimpin dunia bisa menunggu secara nyaman.
Lokasi tersebut dan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) juga direncanakan sebagai lokasi charging station mobil listrik yang bisa menampung 20 mobil per stasiun. Sebelum acara G20, mobil akan diisi penuh hingga 200 Kw yang mampu menempuh jarak 300-400 kilometer.
“Selain itu, mohon ada antisipasi terhadap stasiun pengisian baterai mobil demi mencegah mogok di jalan, dan diharapkan masuknya mobil dan siapnya stasiun pengisian dapat sesuai timeline yaitu pada bulan September 2022,” ujar Luhut.
Baca: Mulai Hari Ini, Harga Minyak Goreng Resmi Dipatok Rp 11.500-14.000 per Liter
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.