"Membangun rantai bisnis, rantai distribusi, rantai pasok di hilir supaya lebih efisien dan membuka market ekspor. 100 persennya pasti akan kita fokuskan untuk bisa membangun industri perikanan Indonesia," katanya.
Dia mengatakan eFishery telah memiliki sejumlah pelanggan di beberapa negara untuk menjual produk perikanannya, khususnya udang.
"Prospeknya masih banyak di Sulawesi. Kita masih terbuka untuk eksplor wilayah lain tapi Sulawesi masih jadi prioritas utama," katanya.
Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya ikan terbesar di dunia tapi sumber daya tersebut belum banyak dioptimalkan.
Bahkan dia menilai langkah KKP merevitalisasi 45 ribu hektare tambak udang tradisional menjadi modern sangat tepat karena volume produksi bisa bertambah dan kelestarian lingkungan bisa tetap terjaga.
"Kalau kita ngomongin budidaya, Indonesia ini paling besar. Sayangnya prosesnya selama ini tidak dikelola secara profesional. Nah dengan adanya program tersebut sangat tepat karena potensi market global sangat besar dan kita cukup kompetitif. Asal, kita mengelola ini bersama-sama secara profesional, sehingga hasilnya optimal," katanya.
MUTIA YUANTISYA
Baca juga: Bos Kapal Api Ungkap Soal Kecenderungan Konglomerat Hindari Pajak, tapi Sulit
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.