INFO BISNIS-Konsep inovatif Kota Pintar semakin diminati pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai persoalan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta memperkuat layanan publik agar semakin membaik. Terlebih konsep ini lebih efektif mengembangkan wilayah perkotaan yang masyarakatnya membutuhkan mobilitas dinamis dan serba cepat guna mengakselerasi kinerja ekonomi daerah.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkomitmen terus mengembangkan layanan perbankan yang terintegrasi dengan teknologi informasi dalam tata kelola Kota dan Kabupaten di Indonesia.
Baca Juga:
Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pembentukan Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD). Tujuannya mendorong percepatan implementasi elektronifikasi transaksi di pemerintah daerah (ETPD) dan meningkatkan transparansi transaksi dan tata kelola, serta mengintegrasikan sistem pengelolaan keuangan daerah.
Ada enam konsep utama dalam Smart City, yaitu: Smart People, Smart Governance, Smart Infrastructure, Smart Environment, Smart Economy dan Smart Society.
Kali ini, BNI menyelenggarakan penandatanganan Nota Kesepahaman perihal Penggunaan Fasilitas Layanan Jasa Perbankan dan Dukungan Program Smart City dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Penandatanganan ini dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Wagub Audy Joinaldy beserta jajaran dan Direktur Jaringan dan Layanan BNI Ronny Venir beserta jajaran dan para walikota dan Bupati, Senin 17 Januari 2022.
Kerja sama ini meliputi wilayah Pemerintah Kota Padang, Pemkot Padang Panjang, Pemkot Bukittinggi, Pemkot Payakumbuh, Pemkot Sawahlunto, dan Pemerintah Kabupaten Agam.
Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama mencakup pembentukan ekosistem smart city, pembayaran transaksi digital, pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah sekaligus pengelolaan bank sampah di area binaan di enam pemda tersebut. Hal ini langkah konkrit BNI dalam mendukung implementasi Smart City.
Ronny Venir menyampaikan konsep Smart City menjadi salah satu pembahasan hangat dalam berbagai forum internasional seperti Forum G20 Bidang Digital di Agustus 2021. Konsep Smart City juga mulai dilirik investor, yang terlihat dari keberhasilan Presiden Jokowi mengantongi komitmen Investasi dari beberapa negara termasuk kesepakatan G42.
Menurutnya, Sumbar merupakan provinsi dengan potensi ekonomi kerakyatan yang sangat kuat. Ekosistem ekonomi yang terbentuk ini diyakini akan lebih kuat lagi terakselerasi dengan Program Smart City. "Program Smart City ini akan sangat membantu akselerasi kinerja sekaligus kesetaraan ekonomi masyarakat di Sumbar," kata Ronny.
Ronny menyampaikan program Smart City BNI tidak hanya terfokus pada pengembangan Ekosistem pada Kabupaten/Kota tujuan. Solusi BNI kepada pemerintah Kota dan Kabupaten seperti solusi Pembayaran/Belanja Daerah seperti Internet Banking Corporate atau BNIDirect, SP2D Online, dan Virtual Account Debit.
Program ini juga mencakup layanan solusi penerimaan (e-PBB, e-PDAM, e-PAD, e-Samsat, dan e-Retribusi), dan penyaluran KUR dan pengelolaan BNI Market Place yang membantu pemerintah kota/kabupaten mempromosikan pariwisata daerah dan produk-produk UMKM dan memasarkan secara online dan Go Internasional melalui program Xpora.
"Program Smart City BNI juga menyediakan ekosistem uang elektronik seperti BNI Tapcash dan QRIS bagi masyarakat dan pemda untuk meningkatkan transaksi non tunai atau cashless society. Kami juga sediakan ekosistem digitalisasi pasar dan bank sampah," ujarnya.
Ronny mengungkapkan tahap awal kerja sama ini akan diwujudkan melalui ekosistem digitalisasi pasar di Pasar Raya Padang, moda transportasi tradisional bendi/delman, dan bank sampah.
"Dengan memaksimalkan transaksi QRIS pada bendi sehingga menciptakan transaksi non-tunai dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu pencapaian ini diapresiasi oleh Museum Rekor Dunia atau MURI sebagai Sistem Pembayaran Digital Pertama pada Bendi," katanya.(*)