- Tiang kereta cepat timpa ekskavator
Tiang kereta cepat menimpa ekskavator pada awal Desember lalu. Kejadian itu terekam dalam sebuah video dan berkembang viral itu. Ekskavator ini dioperasikan untuk membongkar tiang rel kereta cepat.
Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indonesia Chinaatau PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menanggapi video pendek yang memperlihatkan proses pembongkaran tiang atau pier head di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," ujar Dwiyana dalam keterangan tertulisnya.
Dwiyana menjelaskan pada awalnya, Tim Quality PT KCIC dan Konsultan Supervisi CDJO menemukan pergeseran alignment pekerjaan pilad di salah satu lokasi pekerjaan. Tim dan konsultan kemudian menginstruksikan kontraktor membongkar tiang rel kereta cepat untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan.
- Tanah lempung ganggu proyek kereta cepat
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan baru-baru ini menyinggung soal masalah tanah lempung di lokasi pembangunan kereta cepat. Luhut menduga kalau struktur tanah di lokasi proyek banyak tanah lempung bisa mengganggu proyek.
Ia pun kemudian meninjau pengerjaan terowongan (Tunnel 2) kereta cepat Jakarta-Bandung di Desa Bunder, Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Namun setelah melihat langsung, ia menilai kondisi tanah lempung semakin baik dan terus diantisipasi.
"Lokasi tanah di sekitar Tunnel 2 sedikit lempung, tapi itu dapat diatasi dengan baik," kata Luhutt.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina atau KCIC Dwiyana Slamet Riyadi sebelumnya menjelaskan ada sejumlah kendala dalam penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Salah satunya adalah kendala dalam pembangunan tunnel 2 atau terowongan yang bakal dilalui kereta.
"Ini lebih ke kondisi geologinya, karena masuk clay soil area (tanah liat)," kata Dwiyana.
Menurut dia, seluruh infrastruktur yang dibangun di proyek ini memang harus bisa menopang kecepatan kereta yang mencapai 350 kilometer per jam. Sehingga, sesuai aspek pembangunan harus dilakukan dengan cermat. "Harus presisi dan ketat," tuturnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR
BACA: KCIC Ungkap Kendala Tanah Lempung Kereta Cepat, Titik Tersulit dan Mudah Lapuk
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.